Friday, December 11, 2015

Pengertian, Ciri, Struktur dan Klasifikasi Bakteri

Selamat datang di softilmu, blog sederhana yang berbagi ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan berbagi ilmu tentang bakteri. Beberapa topik pembahasan utamanya adalah Pengertian Bakteri, Ciri – Ciri Bakteri, Struktur, dan Klasiikasi Bakteri. Semoga dapat bermanfaat J.

A. PENGERTIAN BAKTERI
Bakteri adalah sebuah makhluk hidup uniseluler yang tidak memiliki inti sel (prokariota). Bakteri ini membelah diri untuk berkembang biak, sehinga butuh mikroskop untuk mengamatinya. Bakteri merupakan salah satu penyebab terjadinya infeksi pada tubuh manusia dan hewan. Sehingga untuk melakukan pengobatan atau pemberian antibiotik pada sebuah penyakit infeksi, terlebih dahulu penting untuk memahami tentang bakteri tersebut.

B. CIRI – CIRI BAKTERI
  • Secara umum, bakteri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  • Tidak memiliki membran inti
  • Memiliki dinding sel peptidoglikan
  • Memiliki organel sel yang mempunyai membran
  • Materi asam nukleat (DNA) nya dalam bentuk plasmid
  • Berkembang biak dengan membelah diri
  • Hanya dapat dilihat melalui mikroskop
  • Dinding sel nya kaku
  • Organisme prokariot, prokariot yaitu memiliki kromosom tunggal dan tidak memiliki nukleus
  • Dapat berbentuk bulat, batang, maupun spiral

Secara khusus, bakteri dibagi menjadi dua jenis, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif, perbedaan ciri-ciri antara keduanya adalah:
Sifat
Gram positif
Gram negatif
Membran plasma
Tunggal
Ganda
Dinding sel
Tersusun atas peptidoglikan yang tebal dan membran sel
Tersusun atas peptidoglikan yang lebih tipis dan terletak diantara membran dalam dan membran luar
Kandungan lipid pada dinding sel
Rendah
Tinggi
Penghambat warna basa
Lebih dihambat
Kurang dihambat
Hasil pemeriksaan Gram staining
Menyerap warna kristal violet (ungu)
Menyerap warna safranin (merah)
Kebutuhan nutrien
Kompleks
Sederhana
Sensitivitas terhadap antibiotik
Sensitif
Lebih Resisten
Ketahanan terhadap perlakuan fisik
Tahan
Kurang Tahan

C. STRUKTUR BAKTERI
Bakteri berukuran sangat kecil, yang hanya dapat dilihat jelas morfologinya menggunakan mikroskop dengan pembesaran 10x100 kali bahkan lebih. Lebar tubuhnya berukuran 1-2 mikron, dan panjang tubuhnya berukuran 2-5 mikron. Satu mikron sama dengan 1/1000 mm. Bakteri berbentuk kokus diameternya adalah 0,5-2,5 mikron. Sedangkan bakteri berbentuk basil berdiameter 0.2-2,0 mikron.

Secara garis besar, bentuk bakteri dibedakan menjadi tiga, yaitu spiral, kokus dan basil.
Bentuk kokus (tunggal: coccus, jamak: cocci) adalah bentuk bulat atau dapat menyerupai oval,  bila bakteri cocci ini membelah diri, maka sel nya dapat melekat satu sama lain dan bergabung menjadi diplococci. Cocci yang membelah dalam dua bagian dan membentuk empat kelompok coccus disebut dengan tetrad. Cocci yang membelah dalam tiga bagian dan melekat membentuk delapan kelompok coccus disebut dengan sarcina. Bakteri yang terkenal dalam bidang kesehatan yang sering membuat infeksi adalah Streptococcus dan Staphylococcus. Streptococcus adalah cocci yang setelah membelah tetap melekat satu sama lain, dan membentuk rantai. Sedangkan staphylococci adalah cocci yang membelah pada banyak bagian/bidang dan kumpulannya mirip seperti buah anggur.

Bentuk basil (tunggal: bacillus, jamak: bacilli) adalah bentuk seperti batang. Bila bakteri bacilli ini membelah diri, maka selnya dapat melekat berpasangan menjadi diplobacilli, streptobacilli adalah bacilli yang berpasangan setelah pembelahan dan membentuk rantai. Sedangkan bacilli yang tampak pada mikroskop menyerupai cocci disebut dengan coccobacilli.

Bentuk spiral yaitu bakteri yang bentuknya memiliki lekukan satu atau lebih lekukan. Bakteri bentuk spiral ini dibagi lagi dalam beberapa jenis, yaitu bakteri bentuk batang yang melengkung seperti bentuk koma disebut dengan vibrio, bakteri yang berpilin dan kaku disebut dengan spirillea, dan bakteri yang berpilin tapi fleksibel disebut dengan spirochaeta.

Dinding sel bakteri terluar dilindingi oleh kapsul yang kokoh, kemudian terdapat lapisan peptidoglikan yang kuat dan juga membran sel, pada bakteri gram positif, lapisan peptidoglikan nya sangat tebal, sedangkan pada bakteri Gram negatif, lapisan peptidoglikannya lebih tipis yang terdapat didalam ruang periplasmik, yaitu ruang antara membran sel luar dan membran sel dalam  sehingga bakteri Gram negatif juga membantu keutuhan dan ketahanan bakteri melalui dinding selnya, bahkan sifat patogen bakteri Gram negatif lebih berbahaya dari bakteri Gram positif, diakibatkan oleh membran luar dari dinding selnya dapat menghalangi masuknya zat antibiotik

Didalam sel bakteri, terdapat materi genetik DNA dalam bentuk plasmid. Juga terdapat mitokondria sebagai sumber energi dari bakteri, pada beberapa bakteri, dijumpai flagela (alat gerak)
STRUKTUR DASAR BAKTERI
E. KLASIFIKASI BAKTERI
Hans Christian Gram, dokter asal Denmark pada tahun 1884. Menemukan dan mengembangkan sebuah cara untuk membedakan jenis bakteri berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikan pada dindingnya. Sehingga muncullah dua klasifikasi yang umumnya digunakan dalam dunia medis untuk mempermudah memilih antibiotik yang tepat, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
1. Bakteri Gram positif
Bakteri gram positif adalah bakteri yang dindingnya peptidoglikannya tebal. Ketika dilakukan pewarnaan bakteri dengan cara gram staining, bakteri ini menyerap warna violet, sehingga ketika dilihat dibawah mikroskop. Akan tampak bakteri berwarna ungu.

Gram staining adalah sebuah metode pewarnaan bakteri, dengan melumuri kristal violet pada bakteri, kemudian dibilas dengan air setelah 1 menit, selanjutnya bakteri dilumuri dengan lugol dan dibilas lagi. Kemudian bakteri dilumuri dengan alkohol dan dibilas, yang terakhir bakteri diberikan pewarnaan dengan safranin dan dibilas. Setelah itu pengamatan bakteri dilakukan dibawah mikroskop dengan pembesaran 1000x.
Bakteri gram positif terbagi menjadi dua, yaitu:

1a. Kokus
Katalase positif : Staphylococcus, bakteri ini sering menyebabkan penyakit pada kulit seperti bisul, follicullitis, impetigo, juga pada telinga dapat menjadi penyebab awal dari otitis media supuratif kronis atau yang biasa dikenal dengan congekan. Staphylococcus aureus juga menjadi bakteri yang sering menyebabkan penyakit pada saluran pernafasan.
Katalase negatif : Streptococcus, Leuconostoc, dan Pediococcus. Streptococcus sering menginfeksi saluran pernafasan, seperti penyakit sinusitis, pneumonia.
1b. Basil
  • Anaerobik/fakultatif anaerobik : C. Botulinum, Lactobacillus, Propionic bacterium. Contohnya seperti clostridium tetani penyebab penyakit tetanus. Juga penyakit gas gangrene dan botulismus. Ada juga bakter P. Acnesyang menyebabkan jerawat.
  • Aerobik : Bacillus, seperti Bacillus anthracis yang menyebabkan penyakit antraks. Bacillus cereus menjadi penyebab keracunan makanan.


2. Bakteri Gram negatif
Bakteri gram negatif adalah bakteri yang memiliki dinding peptidoglikan yang tipis. Lapisan peptidoglikan ini terletak diantara membran plasma dan membran luar yang disebut dengan ruang periplasmik. Sehingga bakteri ini akan menyerap warna merah dari safranin ketika dilakukan gram staining.

2a. Kokus
Contonhnya seperti Neisseria meningitides yang sering menyebabkan meningitis (radang selaput otak), ada juga kokobasilus seperti haemophilus dan bordetella yang sering menyebabkan infeksi saluran nafas. Ada juga bakteri yang menular dari hewan ke manusia (zoonosis) seperti brucella dan pasteurella

2b. Basil
Termasuk familu bakteri fakultatis seperti enterobacteriaceae yang menjadi flora normal pada manusia dan hewan. Contoh lainnya adalah salmonella seperti salmonella tyhpii penyebab penyakit demam tifus yang didapat dari feses pengidap tifus yang dibawa oleh lalat dan disebarkan melalui makanan. Shigella sebagai penyebab diare berdarah atau disentri, ada juga bakteri proteus dan yersinia.
Bakteri spiral gram negatif yaitu helicobacter, contohnya seperti helicobacter pylori yang bisa menginfeksi lambung dan membentuk ulkus (luka) dilambung dan duodenum (usus halus), dan juga dapat berakhir menjadi kanker lambung. Contoh lainnya adalah campylobacter sp penyebab diare akut (diare yang terjadi selama kurang dari 2 minggu)

Berdasarkan lingkungan hidupnya, bakteri dibedakan menjadi dua:
1. Bakteri aerob
Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya, dengan kata lain, jika tidak ada oksigen, bakteri tersebut akan mati. Sumber energi bakteri aerob digunakan dari zat-zat seperti glukosa dan etanol, yang kemudian dioksidasi oleh bakteri tersebut menjadi H2O dan CO2. Berikut adalah reaksi yang terjadi:

Conroh dari baktreri aerob adalah : Nitrosomas, Nitrobacter,Acetobacter, Thiobacillus Thiooxidan, dan bakteri yang menginfeksi paru (karena paru merupakan lingkungan yang beroksigen) seperti Nocardiaasteroides.

2. Bakteri Anaerob
Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya, bakteri anaerob terbagi dua, yaitu:

2a. Bakteri anaerob fakultatif
Bakteri ini dapat hidup dengan oksigen, maupun tanpa oksigen. Contoh dari bakteri ini adalah Aerobacter aerogenes, E. Coli (flora normal saluran cerna), Lactobacillus, Streptococcus (penyebab infeksi pada kulit, telinga, dan saluran pernafasan), Staphylococcus (penyebab bisul dan infeksi pada kulit)

2b. Bakteri anaerob obligat
Bakteri yang tidak dapat hidup dalam lingkungan beroksigen, jika di lingkungan sekitarnya terdapat oksigen, maka bakteri tersebut akan mati. Contoh bakteri ini adalah
1. Methanobacterium : bakteri ini menghasilkan gas metana
2. Bacteroides Fragilis : bakteri ini menyebabkan abses (terbentuknya nanah) di usus
3. Pevotella melaninogenica : bakteri ini menyebabkan terbentuknya abses pada rongga mulut dan faring
4. Peptostreptococcus : bakteri ini menyebabkan terbentuknya abses pada otak dan genitalia wanita
5. Clostridium Tetani : bakteri ini penyebab penyakit tetanus, yang biasa terjadi akibat tertusuk paku, karena itu paku yang masuk melewati kulit akan membuat sebuah ruang antara jaringan dan paku tersebut, sehingga menciptakan keadaan anaerob (tidak ada oksigen), dan disitulah menjadi lingkungan yang ideal untuk bakteri tumbuh.
Berdasarkan cara bakteri meperoleh makanan, yaitu :

1. Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof (auto : sendiri, trophein : makanan) adalah bakteri yang membuat makanan sendiri dengan bantuan energi. Sumber energi ini dapat berasal dari cahaya maupun kimia.

1a. Kemoautotrof
Kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia untuk membuat makanannya sendiri, energi kimia ini berasal dari reaksi oksidasi senyawa organik. Misalnya bakteri Nitrosoccus yang menggunakan amonia (NH3), Thiobacillus thiooxidan yang mengoksidasi belerang (S), bakteri Nitrobacter yang menggunakan nitrit (HNO2), Hydrogenomonas yang mengoksidasi gas hidrogen, Methanomonas yang mengoksidasi metana.

1b. Fotoautotrof
Fotoautotrof adalah bakteri yang dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari. Contohnya seperti Rhodopseudomonas dan Rhodospirilium (mempunyai pigmen merah dan tidak menghasilkan belerang, Chlorobium (berwarna hijau, menghasilkan belerang dan bereaksi bila ada hidrogen sulfida), dan juga Thiocystis dan Thiospirillum (berwarna ungu dan kemerahan dan menghasilkan belerang).

2. Bakteri Heterotrof
Heterotrof berasal dari kata (hetero : yang lain, trophein : makanan), yaitu bakteri yang mendapatkan makanan dari senyawa organik dan organisme lainya. Klasifikasinya adalah:

2a. Bakteri pengurai (saproba)
Bakteri ini mengurai organisme yang sudah mati, seperti tumbuhan dan juga sampah. Contohnya adalah E. Coli yang mengurai sisa makanan di usus, Cellvibrio dan Cellfacicula yang mengurai selulosa ditanah. Clostridium Botulinum yang mengurai makanan basi, dan makanan kaleng.

2b. Bakteri Parasit
Bakteri ini mendapatkan makanan dari organisme lain yang ditumpangi oleh bakteri ini. Contohnya adalah Bordetella Pertussis penyebab batuk rejan, Mycobacterium Leprae penyebab penyakit kusta, M. Tuberculosis penyebab TBC, M. Bovis parasit pada lembu, dan Corynebacterium diphtheriae penyebab penyakit difteri.

2c. Bakteri simbiosis multualisme
Bakteri ini menguntungkan organisme yang ditumpanginya, dan saling memberikan keuntungan. Bakteri ini merupakan flora normal (bakteri normal) yang tidak bersifat patogen terhadap tubuh, kecuali dalam keadaan tertentu ketika keadaan fisiologis tubuh tidak baik dan juga dalam keadaan imun yang rendah. Contohnya adalah P. Acnes bakteri ini hidup normal didalam kelenjar minyak di tubuh manusia, akan tetapi jika pori-pori tersumbat oleh minyak yang banyak dan lapisan keratin, maka akan menciptakan keadaan anaerob dan membuat bakteri ini patogen. Kemudian ada bakteri E. Coli yang hidup normal disaluran pencernaan.


Nah berakhir sudah pembahasan kami kali ini tentang Bakteri, semoga dapat bermanfaat bagi sahabat semua. Apabila masih ada yang berlum dimengerti silahkan sahabat menanyakannya melalui kotak komentar di bawah ini, kami akan berusaha merespon dengan cepat dan tepat. Terimakasih telah berkunjung di softilmu, jangan lupa like, follow, dan komentarnya ya J

0 comments:

Post a Comment