Thursday, November 29, 2018

Pengertian Usaha Mikro Serta Tujuan Dan Contohnya

Pengertian Usaha Mikro. Apa itu Usaha Mikro berikut adalah penjelasan seputar pengertian Usaha Mikro serta Ciri-Cirinya, Tujuan Dan Contoh Usaha Mikro.

Definisi Usaha Mikro

Usaha Mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat tradisional dan informal dalam arti belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum. Hasil penjualan tahunan bisnis tersebut paling banyak Rp 100.000.000,00 dan milik Warga Negara Indonesia.

Menurut keputusan Menteri Keuangan No. 40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, Usaha Mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) per tahun.

Berdasarkan Pasal 1 angka (1) Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menyebutkan: Usaha mikro Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Ciri-ciri Usaha Mikro

  • Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti;
  • Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat;
  • Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha;
  • Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai
  • Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah;
  • Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank;
  • Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP .

Tujuan Usaha Mikro

Sedangkan menurut UU No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pasal 3 disebutkan bahwa usaha mikro dan kecil bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.

Contoh Usaha Mikro

  • Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan pembudidaya;
  • Industri makanan dan minuman, industri meubelair pengolahan kayu dan rotan, industri pandai besi pembuat alat-alat;
  • Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar dll;
  • Peternakan ayam, itik dan perikanan;
  • Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit (konveksi).

Referensi
TulusTambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah diIndonesia (Isu-Isu Penting).
http://usaha-umkm.blog.com/tag/ciri-ciri-umkm/

Wednesday, November 28, 2018

Pengertian Strategi Komunikasi Serta Kriteria Dan Tujuannya

Pengertian Strategi Komunikasi Serta Kriteria Dan Tujuannya. Strategi komunikasi pada hakikatnya merupakan perencanaan dan manajemen untuk mencapai satu tujuan. Dalam berkomunikasi harus dapat membuat strategi komunikasi terlebih dahulu agar pesan yang kita sampaikan bisa mencapai target komunikasi yang diinginkan.

Definisi Strategi Komunikasi

Menurut Middleton strategi komunikasi adalah kombinasi terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media) penerima sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.

Secara Umum Strategi komunikasi adalah tahapan konkret dalam rangkaian aktifitas komunikasi yang berbasis pada satuan teknik bagi pengimplemintasian tujuan komunikasi, adapun tekniknya adalah satu pilihan tindakan komunikasi tertentu berdasarkan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kriteria Strategi Komunikasi

  • Menegidentifikasi visi dan misi.
  • Menentukan program dan kegiatan.
  • Menentukan tujuan dan hasil.
  • Seleksi audiens yang menjadi sasaran.
  • Mengembangkan pesan
  • Identifikasi pembawa pesan
  • Mekanisme komunikasi/media.
  • Scan konteks dan persaingan

Tujuan Strategi Komunikasi

  1. Memberitahu (Announcing) Strategi bertujuan untuk memberitahukan informasi inti dari pesan yang ingin disampaikan guna menarik sasaran, yang nantinya akan memunculkan informasi-informasi pendukung lainnya ke permukaan.
  2. Memotivasi (Motivating) Sesorang melakukan tindakan dimulai dari motivasi yang ia ciptakan, maka dari itu strategi bertujuan untuk memotivasi seseorang agar melakuan hal berkaitan dengan tujuan atau isi pesan yang hendak disampaikan.
  3. Mendidik (Educating) Lebih dari sekedar memberitahu, strategi bertujuan untuk mendidik melalui pesan yang disampaikan sehingga masyarakat dapat menilai baik buruk atau perlu tidaknya menerima pesan yang kita sampaikan.
  4. Menyebarkan informasi (Informing) Untuk mengefektifkan komunikasi, strategi bertujuan untuk menyebarkan informasi secara spesifik sesuai dengan sasaran atau target komunikan yang telah ditentukan.
  5. Mendukung pembuatan keputusan (Supporting decision making) Strategi disini bertujuan untuk membuat seseorang berani mengambil keputusan dari rangkaian penyampaian informasi yang didapatnya.

Referensi
Perencanaan Strategi Komunikasi

Pengertian Strategi Dan Konsepnya

Pengertian Strategi Dan Konsepnya. Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan, yang mana isu kritis atau faktor keberhasilan dapat dibicarakan, serta keputusan strategik bertujuan untuk membuat dampak yang besar serta jangka panjang kepada perilaku dan keberhasilan.

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Definisi Strategi

Menurut stephanie K. Marrus Strategi merupakan suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai suatu penyusunan, cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai

Menurut Chandler (1962:13) Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurut Kenneth R. Andrews, Strategi adalah suatu proses pengevaluasian kekuatan dan kelemahan perusahaan dibandingkan dengan peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan yang dihadapi dan memutuskan strategi pasar produk yang menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan peluang lingkungan.

Menurut Quinn (1990) strategi adalah pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan, kebijakan dan aksi utama dalam hubungan yang kohesif. Suatu strategi yang baik akan membantu organisasi dalam mengalokasikan sumber daya yang dimiliki dalam bentuk unique berbasis kompetensi internal serta kemampuan mengantisipasi lingkungan.

Menurut David Hunger dan Thomas L. Wheelen, strategi adalah merupakan serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang). Implementasi strategi dan evaluasi serta pengendalian.

Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Konsep Strategi

  1. Perencanaan untuk semakin memperjelas arah yang ditempuh organisasi secara rasional dalam mewujudkan tujuan-tujuan jangka panjang.
  2. Acuan yang berkenan dengan penilaian konsistensi ataupun inkonsistensi perilaku serta tindakan yang dilakukan oleh organisasi.
  3. Sudut yang diposisikan oleh organisasi saat memunculkan aktivitasnya.
  4. Suatu perspektif yang menyangkut visi yang terintegrasi antara organisasi dengan lingkungannya yang menjadi batas bagi aktivitasnya.
  5. Rincian langkah taktis organisasi yang berisi informasi untuk mengelabui para pesaing.

Referensi
Manajemen Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta, 2004, hlm. 338-389

Tuesday, November 27, 2018

Pengertian Usaha Serta Jenis Dan Tujuannya

Pengertian Usaha Serta Jenis Dan Tujuannya. Dengan berusaha kita tidak hanya menghidupi diri kita sendiri, tetapi juga menghidupi orang-orang yang ada dalam tanggung jawab kita, dan bahkan bila kita sudah berkecukupan kita dapat memberikan sebagian dari hasil usaha kita guna menolong orang lain yang memerlukan. Pendirian suatu usaha akan memberikan berbagai manfaat atau keuntungan terutama bagi pemilik usaha. Disamping itu, keuntungan dan manfaat lain dapat pula dipetik oleh berbagai pihak dengan kehadiran suatu usaha.

Definisi Usaha

Menurut Hughes dan Kapoor, sebagaimana yang dikutip oleh Buchari Alma dalam bukunya Pengantar Bisnis, menjelaskan defenisi usaha yaitu, suatu kegiatan individu untuk melakukan sesuatu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dalam pandangan Straub dan Attner, usaha adalah suatu organisasi yang menjalankan aktivitas produk dan penjualan barang-barang serta jasa-jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh profit.

Menurut Harmaizar Z dalam buku Menangkap peluang Usaha definisi Usaha atau dapat juga disebut suatu perusahaan adalah suatu bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbentuk badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan di suatu daerah dalam suatu negara.

Menurut Hughes dan Kapoor usaha ialah Business is the organized effors of individuals to produce and sell for a profit, the goods and services that satisfy society�s needs. Maksudnya usaha atau bisnis adalah suatu kegiatan individu untuk melakukan sesuatu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna untuk mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Jenis-Jenis Usaha

  • Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangandan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro.
  • Usaha Kecil adalah segala kegiatan ekonomi rakyat yang bersekala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan.
  • Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan.
  • Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

Tujuan Usaha

  • Untuk memenuhi kebutuhan hidup
  • Untuk kemaslahatan keluarga
  • Usaha untuk bekerja
  • Untuk memakmurkan bumi

Referensi
Ma�ruf Abdullah, Wirausaha Berbasis Syari�ah, (Banjarmasin: Antasari Press,2011)
Menggagas Bisnis Islam (Jakarta: Gema Insani Press:2002)

Thursday, November 22, 2018

Pengertian Kesempatan Kerja

Pengertian Kesempatan Kerja. Dengan Semakin meningkatnya pembangunan, maka semakin besar pula kesempatan kerja yang tersedia. Hal ini berarti semakin besar pula permintaan akan tenaga kerja. Sebaliknya semakin besar jumlah penduduk, maka semakin besar pula kebutuhan akan kesempatan kerja. kesempatan kerja merupakan salah satu masalah pokok yang dihadapi dalam melaksanakan pembangunan ekonomi. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian kesempatan kerja dan Pentingnya kesempatan kerja.

Pengertian Kesempatan Kerja

Definisi Kesempatan Kerja

Pengertian Kesempatan kerja secara umum adalah sebagai suatu keadaan yang mencerminkan jumlah dari total angkatan kerja yang dapat diserap atau ikut serta aktif dalam kegiatan perekonomian.

Kesempatan kerja merupakan lapangan dan lowongan kerja yang tercipta untuk diisi melalui suatu kegiatan ekonomi (produksi). Dengan demikian kesempatan kerja adalah mencakup lapangan kerja yang sudah diisi dengan semua lowongan pekerjaan yang belum diisi.

Menurut Esmara (1986:134), kesempatan kerja adalah sebagai jumlah penduduk yang bekerja atau orang yang sudah memperoleh pekerjaan, semakin banyak orang yang bekerja semakin luas kesempatan kerja.

Kesempatan kerja ditunjukkan oleh jumlah orang-orang yang bekerja atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang bekerja dalam asumsi bahwa situasi perekonomian yang mengalami surplus tenaga kerja, maka kesempatan kerja akan tercermin dalam jumlah prang yang terserap dalam proses kegiatan ekonomi.

Pentingnya kesempatan kerja

  1. Penciptaan lapangan kerja serta pembayaran upahnya mungkin merupakan satu-satunya mekanisme yang dapat membagi kembali pendapatan kepada mereka yang sebelumnya tanpa pekerjaan.
  2. Pengangguran (unemployment) adalah demoralizing, seseorang yang tanpa pekerjaan dapat hilang harga dirinya.
  3. Pada hakekatnya bekerja adalah baik, apapun dampaknya pada semangat (morale), harga diri atau perasaan lainnya.
  4. Akan muncul keresahan sosial-politik jika sejumlah besar penduduk tidak memperoleh pekerjaan.
  5. Setiap tahun akan muncul sejumlah besar pencari kerja baru.

Referensi
Tenaga Kerja dan Industry Manufaktur". Erlangga :.
Ketenagakerjaan Indonesia" Grafindo :

Pengertian Aliansi Dan Bentuknya dalam bidang Pemasaran

Pengertian Aliansi Dan Bentuknya dalam bidang Pemasaran. Pada prinsipnya, aliansi dilakukan oleh perusahaan untuk saling berbagi biaya, resiko dan manfaat. Aliansi pada umumnya terjadi pada rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung, namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target yang sama. Dengan melakukan aliansi, maka pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui sebuah transaksi. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Aliansi serta bentuk aliansi dalam bidang pemasaran.

Pengertian Aliansi Dan Bentuknya dalam bidang Pemasaran


Definisi Aliansi

Menurut Lambe, Spekman, dan Hunt (2002), aliansi adalah suatu usaha kolaboratif antara dua atau lebih perusahaan, mereka menyatukan sumber daya masing-masing untuk mencapai tujuan bersama yang tidak dapat dicapai dengan mudah apabila dilakukan sendiri.

Menurut Hutt (2000:1), Aliansi sebagai strategi utama yang banyak digunakan oleh berbagai perusahaan kecil, menengah maupun besar saat ini. Kerjasama aliansi ini berguna bagi perusahaan untuk memperoleh kompetensi baru, melindungi keunggulan sumber daya yang dimiliki perusahaan maupun memperkecil resiko usaha.

Menurut Griffiths dan Terry, aliansi adalah merupakan suatu kesepakatan antara dua atau lebih negara untuk bekerjasama dalam masalah keamanan secara timbal balik. Artinya, aliansi merupakan kesepakatan, baik formal atau non-formal, dalam konteks keamanan dan pertahanan agar dapat mempertahankan diri dari ancaman negara lain.

Menurut Elmuti dan Kathawala dalam Handoko (2008:54), aliansi adalah kerjasama (partnerships) antara dua atau lebih perusahaan atau unit bisnis yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang signifikan secara strategis yang saling menguntungkan.

Menurut Rich (2003), aliansi adalah hubungan kooperatif antara dua atau lebih organisasi independen, untuk mencapai tujuan keuntungan bisnis bersama selama aliansi tersebut secara ekonomis memungkinkan.

Bentuk Aliansi Dalam bidang pemasaran

  1. Aliansi produk atau pelayanan, dimana dua atau lebih perusahaan memasarkan masing-masing produknya yang saling melengkapi atau suatu produk baru.
  2. Aliansi promosi, suatu perusahaan setuju untuk melakukan promosi produk atau jasa perusahaan lain.
  3. Aliansi logistik, dalam hal ini suatu perusahaan setuju untuk memberikan dukungan logistik untuk perusahaan lain.
  4. Kolaborasi harga, dimana dua atau lebih perusahaan turut serta dalam kolaborasi harga khusus dan ini biasanya pada jaringan perhotelan atau supermarket.

Wednesday, November 21, 2018

Pengertian Lingkungan Sosial Serta Jenis Dan Tingkatannya

Pengertian Lingkungan Sosial Serta Jenis Dan Tingkatannya. Lingkungan sosial merupakan lingkungan kemasyarakatan yang memiliki kaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Yang merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk dapat melakukan sesuatu tindakan serta perubahan-perubahan perilaku setiap individu. Lingkungan sosial yang kita kenal antara lain lingkungan keluarga, lingkungan teman sebaya, dan lingkungan tetangga. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Lingkungan Sosial serta Jenis dan Tingkatan Lingkungan Sosial.

Definisi Lingkungan Sosial

Menurut Purwanto (2003:28) Lingkungan sosial adalah semua orang atau manusia lain yang mempengaruhi kita. Manusia membentuk pengelompokan sosial diantara sesama dalam upayanya mempertahankan hidup dan mengembangkan kehidupan. Dalam suatu kehidupan sosial manusia juga memerlukan organisasi yaitu sekolah, kelompok masyarakat dan lain-lain.

Menurut Stroz (1987: 76) Lingkungan Sosial meliputi �semua kondisi-kondisi dalam dunia yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkahlaku seseorang, termasuk pertumbuhan dan perkembangan atau life processe, yang dapat pula dipandang sebagai penyiapan lingkungan (to provide environment) bagi generasi yang lain�.

Secara umum yang dimaksud dengan lingkungan sosial adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar manusia yang dapat memberikan pengaruh pada manusia tersebut, serta manusia-manusia lain yang ada di sekitarnya, seperti tetangga-tetangga, teman-teman, bahkan juga orang lain di sekitarnya yang belum dikenal sekalipun.

Jenis Lingkungan Sosial

  • Lingkungan sosial primer; yaitu lingkungan sosial di mana terdapat hubungan yang erat antara anggota satu dengan anggota lain, anggota satu saling kenal mengenal dengan baik dengan anggota lain,
  • Lingkungan sosial sekunder; yaitu lingkungan sosial yang biasanya hubungan anggota satu dengan anggota lainnya agak longgar dan hanya berorientasi pada kepentingan-kepentingan formal serta aktivitas-aktivitas khusus.

Menurut Cooley kelompok primer (primary groups) ialah kelompok yang ditandai dengan pergaulan dan kerja sama tatap muka yang bersifat fundamental dalam membentuk sifat dan ide sosial individu secara intim. Sedangkan kelompok sekunder (secondary groups) ialah kelompok besar yang didasarkan pada kepenting atau kegiatan tertentu yang khusus, dan para anggotanya cenderung berinteraksi atas dasar status spesifik.

Tingkatan Lingkungan Sosial

  1. Tingkat pertama adalah keluarga, dari keluarga kita diajari cara, sikap, dan sifat untuk berinteraksi dengan orang.
  2. Tingkat Kedua adalah sekolah, dimana kita bisa mengembangkan pelajaran bersosialisasi. Tingkatan sekolah yang tertinggi ialah perkuliahan, di dalam perkuliahan ini terdapat organisasi�organisasi yang memiliki jangkauan lebih luas dan kita diberikan kebebasan lebih untuk mengungkapkan pendapat kita ke dalam suatu organisasi dan sebagai wadah untuk menyiapkan diri kita untuk terjun ke lingkungan masyarakat.
  3. Tingkatan Ketiga berada di lingkungan kerja saat kita sudah mulai mandiri dan bisa menyumbangkan apresiasi dan ilmu kita ke dalam bidang pekerjaan yang sesuai dengan kriteria yang ada dalam diri kita, yang kita sukai dan tekuni.
  4. Tingkatan keempat adalah lingkungan masyarakat yang akan kita temui saat kita sudah cukup siap dan dewasa untuk bisa terjun langsung ke dalamnya, kita akan bisa lebih mengetahui bagaimana sikap, sifat dan masalah�masalah di dalam lingkungan masyarakat yang saat berada di tingkat keluarga maupun sekolah belum pernah ditemui dan kita bisa terjun ke dalam masyarakat dengan bekal apa yang kita pelajari dari lingkungan sosial kita terdahulu yaitu keluarga dan sekolah.

Referensi
Gusnita. 2013. Pengaruh Lingkungan Sosial Masyarakat terhadap Motivasi Belajar.
GBIM PLH KLH Kelas XI, tentang: Lingkungan Sosial.

Tuesday, November 20, 2018

Pengertian Tetangga Serta Klasifikasinya

Pengertian Tetangga Serta Klasifikasinya. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian melainkan masih membutuhkan sesamanya, seseorang yang beragama menyadari ajaran-ajaran agamanya mengajarkan agar menjadi pribadi yang berjiwa sosial, bersopan santun, serta menghormati dan menyayangi sesamanya. Terutama tetangga.

Tetangga ibarat kata dapat dikatakan sebagai saudara yang paling dekat. Karena jarak secara posisi rumah merupakan yang paling dekat. Maka peran tetangga menjadi sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Pada kenyataannya pula, segala hal yang pertama kali mendengar adalah tetangga. Belum tentu saudara sendiri mendengar segala masalah yang kita hadapi.

Definisi Tetangga

Dalam kehidupan sosial, tetangga adalah merupakan orang yang secara fisik paling dekat jaraknya dengan tempat tinggal kita. Dalam tatanan hidup bermasyarakat, tetangga merupakan lingkaran kedua setelah rumah tangga, sehingga corak sosial suatu lingkungan masyarakat sangat diwarnai oleh kehidupan pertetanggaan.

Secara Umum Pengertian tetangga adalah orang atau rumah yang rumahnya berdekatan atau sebelah-menyebelah, orang setangga ialah orang yang tempat tinggalnya (rumahnya) terletak berdekatan.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal disebelah rumah kita, orang yang tinggal berdekatan rumah dengan kita, sedangkan bertetangga adalah hidup berdekatan karena bersebelahan rumah.

Menurut Islam sebagaimana pendapat Aisyah r.a, al-Auza?i. dan Hasan al-Bisri, bahwa tetangga adalah empat puluh rumah dari setiap penjurunya (empat puluh dari barat rumah kita, empat puluh rumah dari timur rumah kita, empat puluh rumah dari utara rumah kita, empat puluh rumah dari selatan rumah kita).

Menurut Hamzah Ya?qub tetangga adalah merupakan keluarga yang berdekatan dengan rumah kita Yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam akhlaq. Tetangga merupakan sahabat kita yang paling dekat setelah anggota keluarga kita sendiri. Dialah yang lebih mengetahui suka duka kita dan dialah yang lebih cepat dapat menolong kita jika terjadi kesulitan pada diri kita, dibandingkan dengan keluarga kita yang berjauhan tempat tinggalnya dengan kita.

Klasifikasi Tetangga

Al-Qur?an telah mengklasifikasi tetangga menjadi dua macam, tatangga dekat (al-j�r dzi al-qurba)dan tetangga jauh (al-j�r al-jun�bi).

Menurut Ali bin Abi Thalhah dari sahabat Ibnu Abbas, yang dimaksud dengan tetangga dekat adalah tetangga yang diantara anda dan dirinya terdapat hubungan kekerabatan dan kedekatan (qurabah).

Sedangkan yang dimaksud dengan tetangga jauh adalah tetangga yang tidak ada hubungan kekerabatan dan kedekatan. Pendapat semacam ini juga dipegang oleh ikrimah, Mujahid, Maimun bin Mahraan, dan Adh-Dhahak, juga menurut Zaid bin Aslam, Muqatil bin Hayan, dan Qatadah.

Referensi
Abdurrahman Al-Bahgdadi dan Syamsuddin Ramadhan Al-Nawi, Fikih Bertetangga, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005)
.

Sunday, November 18, 2018

Pengertian Bahasa Kias Serta Jenis Dan Fungsinya

Pengertian Bahasa Kias Serta Jenis Dan Fungsinya. Gaya bahasa kiasan pertama dibentuk berdasarkan perbandingan atau persamaan. Membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, berarti mencoba menemukan ciri-ciri yang menunjukkan kesamaan antara kedua hal tersebut. Bahasa kias lebih cenderung menampilkan makna tersirat, sehingga penangkapan makna pesan dilakukan melalui penafsiran terlebih dahulu. Penggunaan bahasa kias dilakukan sebagai suatu cara untuk menimbulkan efek tertentu, sehingga penerima pesan lebih tertarik. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Bahasa Kias. Jenis-Jenis Bahasa Kias Dan Fungsinya.

Definisi Bahasa Kias

Dikutip dari wikipedia Kata kiasan adalah kata-kata yang berbunga-bunga, bukan dalam arti kata yang sebenarnya; kata kiasan dipakai untuk memberi rasa keindahan dan penekanan pada pentingnya hal yang disampaikan. Misalnya, "Cita-citanya setinggi langit," juga, "Wajahnya bagaikan rembulan". Kata kiasan sering dapat ditemukan pada nyanyian-nyanyian, puisi-puisi, dan karya-karya tulis lama.

Menurut Waluyo (1991: 83) Bahasa kias adalah bahasa yang bersusun dan berpigura. Bahasa ini digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yaitu secara tidak langsung mengungkapkan makna. Kata atau bahasanya bermakna kias atau bermakna lambing.

Menurut Ratna (2009: 164) Pengertian bahasa kias (figure of speech) adalah pilihan kata tertentu sesuai dengan maksud penulis atau pembicara dalam rangka memperoleh aspek keindahan.

Secara umum bahasa kias atau pemajasan adalah bahasa yang tidak merujuk makna pada makna secara langsung, melainkan melalui pelukisan sesuatu atau pengkiasan. Penggunaan bahasa kias dalam karya sastra dimaksudkan untuk memperoleh efek estetis atau keindahan, sehingga pembaca akan lebih tertarik.

Jenis Bahasa Kias

  • Perumpamaan atau simile. simile dengan majas yang menyatakan pada adanya perbandingan tidak langsung dan emplisit, dengan mempergunakan kata-kata tugas terentu sebagai penanda keeksplisitannya yaitu seperti, bagai, bagaikan, sebagai, laksana, mirip dan sebagainya.
  • Metafora. adalah sebagai majas yang mengandung perbandingan yang tersirat yang menyamakan hal yang satu dengan hal yang lain. Majas ini tidak menyatakan sesuatu perbandingan sesuatu secara terbuka atau secara eksplisit tetapi sekedar memberikan sugesti adanya suatu perbandingan.
  • Personifikasi. Adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan. Pokok yang digambarkan itu seolah-olah berwujud manusia baik dalam tindak-tanduk, perasaan dan perwatakan manusia.
  • Metonimia. Adalah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal sebagai penggantinya.
  • Sinekdoke. Adalah bahasa figuratif yang mempergunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhannya (pars pro toto) atau mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian (totum pro parte).
  • Hiperbola. Adalah semacam gaya bahasa yang mengandung suatu penyataan yang berlebihan, dengan membesar- besarkan sesuatu hal.

Fungsi Bahasa Kias

  1. Memperindah bunyi dan penuturan. persamaan bunyi atau purwakanthi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: purwakanthi guru swara (pengulangan bunyi), purwakanthi guru sastra (pengulangan aksara), dan purwakanthi lumaksita (pengulangan kata).
  2. Konkritisasi, digunakan untuk menggambarkan suatu lukisan keadaan atau suasana batin dengan maksud untuk membangkitkan imaji pembaca. Penyair berusaha mengkonkretkan kata-kata maksudnya kata-kata tersebut diupayakan agar dapat menyaran kepada arti yang menyeluruh.
  3. Menjelaskan gambaran, yang dilukiskan penyair merupakan sesuatu hal yang lazim atau mungkin terjadi dalam kehidupan nyata, sehingga gambaran yang dibandingkan menjadi jelas dan lebih nyata.
  4. Memberi penekanan penuturan atau emosi, secara teoritis hiperbola memang dapat difungsikan untuk mengintensifkan pernyataan atau emosi. Sesuatu yang melebih-lebihkan akan terkesan menekankan penuturan sehingga pembaca dapat bermajinasi melalui kesan yang berlebihan tersebut walaupun pada kenyataannya itu tidak mungkin.
  5. Menghidupkan gambaran, yaitu memberikan lukisan kepada sesuatu dengan penginsanan seperti manusia, jadi semua bisa melakukan seperti halnya yang dilakukan oleh manusia yang diciptakan sebagai makhluk paling sempurna. Sehingga benda mati seolah-olah menjadi hidup.
  6. Membangkitkan kesan dan suasana tertentu, misalnya suasana sunyi, seram, romantis, sepi, ramai, dan sebagainya. Penggunaan bahasa kias akan memberikan kesan kemurnian, kesegaran, bahkan mengejutkan dan karenanya menjadi efektif
  7. Mempersingkat penuturan dan penulisan. mengetengahkan sesuatu dengan berdimentasi banyak dalam bentuk yang sesingkat-singkatnya. Dengan demikian, pengarang dapat menghemat penggunaan kata atau memperoleh efektifitas pemakaian kata.

Friday, November 16, 2018

Pengertian Stilistika Dan Manfaatnya

Pengertian Stilistika Dan Manfaatnya. Stilistika sering dikaitkan dengan bahasa sastra. Stilistika dikenal sejak ratusan tahun yang lalu, kata stilistika secara etimologis berasal dari Bahasa Inggris yang dikenal dengan istilah stylistic. Kata stylistic berasal dari dua kata, yaitu kata style dan kata istic. Kata style berarti gaya sedangkan kataistic berarti ilmu. Jadi kata Stylistic dalam bahasa Inggrisnya dapat diartikan sebagai Ilmu Gaya (Gaya Bahasa). Stilistika membicarakan bagaimana memahami dan mengkaji sastra dari segi penggunaan bahasa yang dilakukan oleh penyair.

Definisi Stilistika

Menurut Panuti Sudjiman. Stilistika adalah suatu ilmu yang digunakan untuk mengkaji cara sastrawan memanipulasi, dengan arti memanfaatkan unsur dan kaidah yang terdapat dalam bahasa dan efek apa yang ditimbulkan oleh pengarang itu. Stilistika juga meneliti ciri khas penggunaan bahasa dalam wacana sastra, ciri-ciri yang membedakan atau mempertentangkan dengan wacana non sastra, meneliti deviasi terhadap tata bahasa sebagai sarana literer, Jadi stilistika meneliti fungsi puitik suatu bahasa.

Menurut Atmazaki bahwa stilistika sebenarnya merupakan salah satu pendekatan dalam kritik sastra, yaitu kritik sastra yang menggunakan linguistic sebagai dasar kajian.

Menurut Ratna (2009: 167) secara definisi stilistika adalah ilmu yang berkaitan dengan gaya dan gaya bahasa. Tetapi pada umumnya lebih mengacu pada gaya bahasa. Dalam bidang bahasa dan sastra stilistika berarti cara-cara penggunaan bahasa yang khas sehingga menimbulkan efek tertentu yang berkaitan dengan aspek-aspek keindahan.

Menurut Teeuw (dalam Fananie, 2000: 25) stilistika merupakan sarana yang dipakai pengarang untuk mencapai suatu tujuan, karena stilistika merupakan cara untuk mengungkapkan pikiran, jiwa, dan kepribadian pengarang dengan cara khasnya.

Secara teoretis, Verdonk (2002: 4) memandang stilistika, atau studi tentang gaya, sebagai analisis ekspresi yang khas dalam bahasa untuk mendeskripsikan tujuan dan efek tertentu. Bahasa dalam karya sastra adalah bahasa yang khas sehingga berbeda dari bahasa dalam karya-karya nonsastra. Untuk itulah, analisis terhadap bahasa sastra pun membutuhkan analisis yang khusus. Dalam hal ini dibutuhkan stilistika sebagai teori yang secara khusus menganalisis bahasa teks sastra.

Manfaat Stilistika

  1. Mendapatkan atau membuktikan ciri-ciri keindahan bahasa yang universal dari segi bahasa dalam karya sastra lebih.
  2. Menerangkan keindahan karya sastra dengan menunjukkan keselarasan penggunaan ciri-ciri keindahan bahasa dalam karya sastra.
  3. Membimbing pembaca menikmati karya sastra dengan baik.
  4. Membimbing sastrawan dalam memperbaiki atau meninggikan mutu karya sastranya.
  5. Kemampuan membedakan bahasa yang digunakan dalam satu karya sastra dengan karya sastra yang lain.

Pengertian Majas Beserta Jenis-Jenisnya

Pengertian Majas Beserta Jenis-Jenisnya. Majas sering dianggap sebagai sinonim dari gaya bahasa, akan tetapi majas termasuk dalam gaya bahasa. Penggunaan gaya bahasa yang tepat dapat menarik perhatian penerima. Sebaliknya, apabila penggunaannya tidak tepat, maka penggunaan gaya bahasa akan sia-sia belaka, bahkan mengganggu pembaca.

Definisi Majas / Tata Bahasa

Gaya Bahasa sering disebut juga dengan istilah majas, yaitu cara memilih bahasa yang sesuai dengan cita rasa pengarang. Bahasa yang dipilih adalah bahasa yang dapat menimbulkan perasaan tertentu dalam hati orang lain

Dikutip dari wikipedia. Majas atau gaya bahasa yaitu pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. Majas digunakan dalam penulisan karya sastra, termasuk di dalamnya puisi dan prosa. Umumnya puisi dapat mempergunakan lebih banyak majas dibandingkan dengan prosa.

Menurut Tarigan ( 1985: 5) gaya bahasa / majas merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak dan pembaca.

Menurut penjelasan Harimurti Kridalaksana (Kamus Linguistik, 1982), gaya bahasa (style)/majas memiliki tiga pengertian, yaitu:
  • Pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau menulis;
  • Pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu;
  • Keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra

Menurut Albertine (2005: 51) gaya bahasa / majas adalah bahasa yang bermula dari bahasa yang biasa digunakan dalam gaya tradisional dan literal untuk menjelaskan orang atau objek. Dengan menggunakan gaya bahasa, pemaparan imajinatif menjadi lebih segar dan berkesan.

Secara Umum gaya bahasa atau majas adalah merupakan bahasa yang diberi gaya dengan menggunakan ragam bahasa yang khas dan dapat diidentifikasi melalui pemakaian bahasa yang menyimpang dari penggunaan bahasa sehari-hari atau yang lebih dikenal sebagai bahasa khas dalam wacana sastra. Gaya bahasa merupakan bentuk pengekspresian gagasan atau imajinasi yang sesuai dengan tujuan dan efek yang akan diciptakan.

Jenis-Jenis Majas/Gaya Bahasa

Majas perbandingan
  • Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
  • Alusio: Mengungkapkan suatu hal dengan kiasan yang memiliki kesamaan dengan yang telah terjadi sebelumnya. Contoh: Megawati berhasil menjadi Kartini modern karena menjadi presiden wanita pertama di Indonesia.
  • Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, dll. Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
  • Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. Contoh: Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri. Totok itu seperti ananta.
  • Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
  • Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya. Contoh: Dengan telaten, Ibu mengendus setiap mangga dalam keranjang dan memilih yang berbau manis. (Bau: indera penciuman, Manis: indera pengecapan).
  • Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
  • Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
  • Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh: Karena sering menghisap jarum, dia terserang penyakit paru-paru.(Rokok merek Djarum)
  • Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib. Contoh: Lama Otok hanya memandangi ikatan bunga biji mata itu, yang membuat Otok kian terkesima.
  • Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri. Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku.
  • Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal. Contoh: Gedung-gedung perkantoran di kota-kota besar telah mencapai langit.
  • Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Contoh: Hembusan angin di tepi pantai membelai rambutku.
  • Depersonifikasi: Pengungkapan dengan membuat manusia menjadi memiliki sifat-sifat sesuatu bukan manusia. Contoh: Hatinya telah membatu, padahal semua orang sudah berusaha menasihatinya.
  • Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. Contoh: Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.
  • Totem pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian. Contoh: Indonesia bertanding voli melawan Thailand.
  • Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus. Contoh: Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
  • Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya. Contoh: Apa kabar, Roni? (Padahal, ia sedang bicara kepada bapaknya sendiri)
  • Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata. Contoh: Kucing itu berpikir keras, bagaimana cara terbaik untuk menyantap tikus di depannya.
  • Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
  • Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
  • Eponim: Menyebutkan nama seseorang yang memiliki hubungan dengan sifat tertentu yang ingin diungkapkan. Contoh: Kami berharap kau belajar yang giat agar menjadi Einstein.
  • Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
  • Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh: Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya seperti benang kusut.

Majas sindiran
  • Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut. Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut.
  • Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar. Contoh : Kamu tidak dapat mengerjakan soal yang semudah ini? Dasar otak udang isi kepalamu!
  • Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi). Contoh: Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?
  • Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
  • Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.

Majas penegasan
  • Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
  • Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan. Contoh: Saya naik tangga ke atas.
  • Repetisi: Perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat. Contoh : Dia pasti akan datang, dan aku yakin, dia pasti akan datang ke sini.
  • Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
  • Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan. Contoh: Dengar daku. Dadaku disapu.
  • Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frasa, atau klausa yang sejajar.
  • Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
  • Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu. Contoh: Kutulis surat ini kala hujan gerimis. (Salah satu kutipan puisi W.S. Rendra)
  • Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
  • Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting. Contoh: Baik rakyat kecil, kalangan menengah, maupun kalangan atas berbondong-bondong menuju ke TPS untuk memenuhi hak suara mereka.
  • Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
  • Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya. Contoh: Dikejar oleh Anna kupu-kupu itu dengan begitu gembira.
  • Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
  • Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
  • Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
  • Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
  • Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
  • Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
  • Eksklamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
  • Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
  • Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
  • Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
  • Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
  • Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
  • Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu. Contoh: Perlu saya ingatkan, Kakek saya itu peramah dan juga pemarah.

Majas pertentangan
  • Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
  • Oksimoron: Paradoks dalam satu frasa.
  • Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
  • Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
  • Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya

Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Majas

Thursday, November 15, 2018

Pengertian Berfikir Kritis serta Ciri-Ciri Dan Tujuannya

Pengertian Berfikir Kritis serta Ciri-Ciri Dan Tujuannya. Orang-orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis tidak hanya mengenal sebuah jawaban. Mereka akan mencoba mengembangkan kemungkinan jawaban lain berdasarkan analisis dan informasi yang telah didapat dari suatu permasalahan.

Dengan Berpikir kritis memungkinkan anda memanfaatkan potensi anda dalam melihat masalah, memecahkan masalah, menciptakan, dan menyadari diri. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian berfikir kritis, ciri-ciri dan tujuan berfikir kritis.

Definisi Berfikir Kritis

Menurut Ennis yang dikutip oleh Alec Fisher, Berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan. Dalam penalaran dibutuhkan kemampuan berpikir kritis atau dengan kata lain kemampuan berpikir kritis merupakan bagian dari penalaran.

Menurut Scriven & Paul, 1992. Berfikir Kritis adalah merupakan Proses intelektual yang dengan aktif dan terampil mengkonseptualisasi, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan dari pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, untuk memandu keyakinan dan tindakan

Menurut Jensen (2011: 195) berpikir kritis berarti proses mental yang efektif dan handal, digunakan dalam mengejar pengetahuan yang relevan dan benar tentang dunia.

Menurut (Mertes,1991) Berfikir Kritis merupakan Sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan

Secara umum definisi berpikir kritis (critical thinking) adalah proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Untuk memahami informasi secara mendalam dapat membentuk sebuah keyakinan kebenaran informasi yang didapat atau pendapat yang disampaikan. Proses aktif menunjukkan keinginan atau motivasi untuk menemukan jawaban dan pencapaian pemahaman. Dengan berpikir kritis, maka pemikir kritis menelaah proses berpikir orang lain untuk mengetahui proses berpikir yang digunakan sudah benar (masuk akal atau tidak).

Ciri-ciri Berpikir Kritis

  1. Mengenal secara rinci bagian-bagian dari keseluruhan;
  2. Pandai mendeteksi permasalahan;
  3. Mampu membedakan ide yang relevan dengan yang tidak relevan;
  4. Mampu membedakan fakta dengan diksi atau pendapat;
  5. Mampu mengidentifikasi perbedaan-perbedaan atau kesenjangan-kesenjangan informasi;
  6. Dapat membedakan argumentasi logis dan tidak logis;
  7. Mampu mengembangkan kriteria atau standar penilaian data;
  8. Suka mengumpulkan data untuk pembuktian faktual;
  9. Dapat membedakan diantara kritik membangun dan merusak;
  10. Mampu mengidentifikasi pandangan perspektif yang bersifat ganda yang berkaitan dengan data;
  11. Mampu mengetes asumsi dengan cerrmat;
  12. Mampu mengkaji ide yang bertentangan dengan peristiwa dalam lingkungan;
  13. Mampu mengidentifikasi atribut-atribut manusia, tempat dan benda, seperti dalam sifat, bentuk, wujud, dan lain-lain;
  14. Mampu mendaftar segala akibat yang mungkin terjadi atau alternatif pemecahan terhadap masalah, ide, dan situasi;
  15. Mampu membuat hubungan yang berurutan antara satu masalah dengan masalah lainnya;
  16. Mampu menarik kesimpulan generalisasi dari data yang telah tersedia dengan data yang diperoleh dari lapangan;
  17. Mampu menggambarkan konklusi dengan cermat dari data yang tersedia;
  18. Mampu membuat prediksi dari informasi yang tersedia;
  19. Dapat membedakan konklusi yang salah dan tepat terhadap informasi yang diterimanya;
  20. Mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan terseleksi;

Tujuan Berpikir Kritis

Tujuan berpikir kritis ialah untuk menguji suatu pendapat atau ide, termasuk di dalamnya melakukan pertimbangan atau pemikiran yang didasarkan pada pendapat yang diajukan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut biasanya didukung oleh kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kemampuan berpikir kritis dapat mendorong seseorang memunculkan ide-ide atau pemikiran baru mengenai permasalahan tentang dunia. seseorang akan dilatih bagaimana menyeleksi berbagai pendapat, sehingga dapat membedakan mana pendapat yang relevan dan tidak relevan, mana pendapat yang benar dan tidak benar. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis seseorang dapat membantu dalam membuat kesimpulan dengan mempertimbangkan data dan fakta yang terjadi di lapangan.
.

Tuesday, November 13, 2018

Pengertian FIFO (First In First Out) Serta Keunggulan Dan Kelemahanya

Pengertian FIFO (First In First Out) Serta Keunggulan Dan Kelemahanya. Metode FIFO merupakan metode dimana barang pertama yang masuk berarti barang tersebutlah yang pertama keluar. Dengan metode FIFO, biaya persediaan dihitung berdasarkan asumsi bahwa barang akan dijual atau dipakai sendiri dan sisa dalam persediaan menunjukkan pembelian atau produksi yang terakhir. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Metode FIFO (First In First Out) Dan Bagian Dari Metode FIFO (First In First Out) serta Kelemahan Dan Keunggulannya.

Definisi FIFO (First In First Out)

Menurut Jusup (2005 : 120) Metode FIFO atau masuk pertama keluar pertama mengasumsikan bahwa barang yang dibeli awal dianggap akan lebih awal dijual atau digunakan, dan harga pokok perolehan barang yang dibeli lebih awal akan dibebankan lebih dahulu sebagai harga pokok penjualan. Pada pencatatan secara fisik, metode ini beranggapan bahwa barang yang ada paling awal dianggap dijual paling awal juga. Perbedaannya adalah dalam pencatatan secara perpetual dengan metode FIFO (First In First Out), perhitungan harga pokok yang dijual dilakukan pada saat terjadi penjualan.

Menurut Mulyadi First-in, First-Out method (FIFO) adalah metode penilian yang menganggap barang yang pertama kali masuk diasumsikan keluar pertama kali pula. Jika barang dikeluarkan dari gudang maka akan dihargai sebesar harga perolehan yang pertama. Metode ini sejalan dengan alur arus fisik dimana sudah sepantasnya barang yang pertama kali mauk dikeluarkan pertama kali dahulu.

Metode FIFO terdiri atas dua bagian

  • Sistem Periodik. Menurut sistem FIFO berdasarkan metode Periodik, nilai persediaan akhir ditentukan dengan cara saldo periodik yang ada dikalikan dengan harga pokok perunit barang yang terakhir kali masuk. Bila saldo periodic ternyata lebih besar dari unit terakhir masuk, sisanya dipergunakan harga pokok perunit yang masuk sebelumnya.
  • Sistem Perpetual. Apabila digunakan metode buku maka setiap jenis persediaan akan dibuatkan kartu persediaan yang terdiri dari beberapa kolom yang digunakan untuk mencatat mutasi persediaan.
Apabila menggunakan metode FIFO, walaupun sistem pencatatannya berbeda (perpetual dan periodic), nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan pada akhir periode akan sama jumlahnya.

Keunggulan FIFO (First In First Out)

Keunggulannya adalah persediaan akhir mendekati harga pokok berjalan atau sekarang, karena barang yang masuk pertama merupakan barang yang pertama keluar, jumlah persediaan akhir terdiri dari pembelian yang paling baru. Ini khususnya benar apabila perputaran persediaan sangat cepat.

Kelemahan FIFO (First In First Out)

Sedangkan kelemahannya adalah harga pokok berjalan tidak sesuai dengan pendapatan yang berjalan pada laba rugi. Harga pokok yang paling lama dibebankan pada harga pokok yang lebih baru, yang menyebabkan menghasilkan harga pokok dan laba semu.
.

Pengertian Akuntansi Keuangan Dan Fungsinya

Pengertian Akuntansi Keuangan Dan Fungsinya. Apa Yang Dimaksud dengan Akuntansi Keuangan. Akuntansi keuangan dalam penyusunan laporan keuangan yang berhubungan dengan unit ekonomi atau perusahaan secara keseluruhan yang digunakan oleh pihak internal maupun eksternal. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian akuntansi keuangan Serta Fungsi Akuntansi Keuangan

Definisi Fungsi Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan dan dikomunikasikan.

Menurut Donald E. Kieso, etal dalam bukunya yang berjudul �Akuntansi Intermediate� Pengertian Akuntansi Keuangan  adalah : �Akuntansi keuangan adalah sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan baik pihak-pihak internal maupun pihak eksternal.�

Dikutip dari wikipedia. Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aset = Liabilitas + Ekuitas). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan di dalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal.

Menurut Warren Reeve Fess dalam buku �Accounting Pengantar Akuntansi� Pengertian Akuntansi Keuangan adalah : �Financial accounting is primarily concerned with the recording and reporting of economic data and activites for a business. Although such reports provide useful information for managers, they are the primary reports for owners, creditors, governmental agencies, and the public.� Akuntansi keuangan adalah pencatatan dan pelaporan data serta kegiatan ekonomi perusahaan.Walaupun laporan tersebut menghasilkan informasi yang berguna bagi manajer, namun hal itu merupakan laporan utama bagi pemilik, kreditor, lembaga pemerintah dan masyarakat.�

Fungsi Akuntansi Keuangan

  1. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan.
  2. Memperoses data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen.
  3. Memanage data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
  4. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
  5. Merencanakan fungsi akuntansi keuangan pada suau perpusahaan harus terlebih dahulu mengidentifikasikan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi. Kemudian perusahaan harus mengetahui informasi apa yang dibutuhkan oleh mereka. Selanjutnya, dirancang struktur organisasi dan sistem informasi akuntansi yang dapat memenuhi kebutuhan informasi pemakai tersebut.

Monday, November 12, 2018

Pengertian Manajemen Pemasaran Serta Proses Dan Fungsinya

Pengertian Manajemen Pemasaran Serta Proses Dan Fungsinya. Manajemen pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang di produksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan.

Definisi Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif.

Seperti dikutip dari wikipedia Manajemen pemasaran adalah proses penetapan tujuan-tujuan pemasaran bagi suatu organisasi (dengan mempertimbangkan sumber daya internal dan peluang pasar), perencanaan, dan pelaksanaan aktivitas untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, dan mengukur kemajuan ke arah pencapaiannya.

Manajemen Pemasaran adalah analisis perencanaan, implementasi dan pengendalian atas program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan menjaga pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan-tujuan organisasional.

Menurut Kotler/Amstrong (2002:14), terjemahan W. Bakowatun menyebutkan bahwa: �Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi�.

Proses Manajemen Pemasaran

    • Meneliti dan Memilih Pasar Sasaran. Praktik pemasaran modern membagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama, mengevaluasi segmen-segmen itu, memilih dan menetapkan segmen tertentu sebagai sasaran dan memutuskan penempatan (positioning) perusahaan dalam setiap pasar.
    • Perencanaan Strategi Pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan lokasi pemasaran. Manajemen pemasaran harus memutuskan biaya yang perlu dikeluarkan untuk pemasaran dan bagaimana mengalokasikan seluruh anggaran biaya pemasaran untuk berbagai alat dalam bauran pemasaran.
    • Merencanakan Program Pemasaran. Variabel paling mendasar dari pemasaran adalah produk, yang merupakan tawaran nyata kepada pasar meliputi ciri-ciri dan wujud produk, kemasan, merk, dan kebijakan pelayanannya. Variabel penting lainnya yaitu harga, yakni jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk tersebut.
    • Mengorganisasi, Melaksanakan, dan Mengendalikan Usaha Pemasaran. Suatu perencanaan tidak akan berarti kecuali jika rencana tersebut dilaksanakan. Oleh karena itu perusahaan harus merancang organisasi pemasaran yang mampu melaksanakan rencana pemasaran tersebut. Efektivitas bagian pemasaran tergantung bukan hanya pada soal bagaimana bagian itu dibentuk tetapi pada bagaimana personalianya dipilih, dilatih, diarahkan, dimotivasi, dan dievaluasi.

      Fungsi manajemen pemasaran

      1. Fungsi Pertukaran Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen baik dengan menukar uang dengan produk maupun pertukaran produk dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.
      2. Fungsi Distribusi Fisik Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak cara baik melalui air, darat, udara, dsb. Penyimpanan produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.
      3. Fungsi Perantara Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ketangan konsumen dapat dilakukan melalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivias pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain seperti pengurangan resiko, pembiayaan, pencarian informasi serta standarisasi/ penggolongan produk.

      Referensi
      Kotler, Philip. (1999). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian Jilid 1(Edisi Keenam).

      Sunday, November 11, 2018

      Pengertian Modernisasi Serta Syarat Dan Dampaknya

      Pengertian Modernisasi Serta Syarat Dan Dampaknya. Modernisasi bisa dikatakan sebagai suatu usaha secara sadar dari suatu bangsa atau negara untuk menyesuaikan diri dengan konstelasi dunia pada suatu kurun tertentu dengan mempergunakan kemajuan ilmu pengetahuan.

      Definisi Modernisasi

      Menurut Wilbert E Moore yang menyebutkan modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri Negara barat yang stabil.

      Menurut J W School, modernisasi adalah suatu transformasi, suatu perubahan masyarakat dalam segala aspek-aspeknya.

      Menurut Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia Modernisasi diartikan sebagai proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan tuntutan masa kini.

      Menurut Koentjaraningrat, sebagaimana dikutip Faisal Ismail dalam Paradigma Kebudayaan Islam: Studi Kritis dan Refleksi Historis, mendefinisikan modernisasi sebagai suatu usaha secara sadar yang dilakukan oleh suatu bangsa atau negara untuk menyesuaikan diri dengan konstelasi dunia pada suatu kurun tertentu di mana bangsa itu hidup.

      Syarat Modernisasi

      • Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat.
      • Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
      • Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.
      • Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
      • Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
      • Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.

      Dampak Positif Modernisasi

      1. Perubahan Tata Nilai dan Sikap Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
      2. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
      3. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

      Dampak Negatif Modernisasi

      1. Pola Hidup Konsumtif Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
      2. Sikap Individualistik. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
      3. Gaya Hidup Kebarat-baratan Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
      4. Kesenjangan Sosial Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.

      Referensi
      https://id.wikipedia.org/wiki/Modernisasi

      Friday, November 9, 2018

      Pengertian Perilaku Serta Cara dan Faktornya

      Pengertian Perilaku Serta Cara dan Faktornya. Apa yang dimaksud dengan Perilaku...? Perilaku merupakan suatu aktivitas yang dikerjakan oleh organisme, baik dapat diamati secara langsung atau tidak langsung ini berarti bahwa perilaku terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi yakni yang disebut rangsangan, dengan demikian suatu rangsangan tertentu akan menghasilakan reaksi perilaku tertentu. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Perilaku, Cara Terbentuknya Perilaku Seseorang serta Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

      Definisi Perilaku

      Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap), tidak saja badan atau ucapan.

      Menurut Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula.

      Menurut Skinner perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalaui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori skinner disebut teori �S-O-R atau stimulus organisme respon.

      Menurut Louis Thurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood, perilaku adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Berarti sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.

      Menurut Heri Purwanto, perilaku adalah pandangan - pandangan atau perasaan yang disertai kecendrungan untuk bertindak sesuai sikap objek tersebut.

      Cara Terbentuknya Perilaku Seseorang

      1. Kebiasaan, terbentuknya perilaku karena kebiasaan yang sering dilakukan, missal menggosok gigi sebelum tidur, dan bangun pagi sarapan pagi.
      2. Pengertian (insight) terbentuknya perilaku ditempuh dengan pengertian, misalnya bila naik motor harus menggunakan hem, agar jika terjadi sesuatu dijalan, bisa sedikit menyelamatkan anda.
      3. Pengguanaan model, pembentukan perilaku melalui ini, contohnya adalah ada seseorang yang menjadi sebuah panutan untuk seseorang mau berperilaku seperti yang ia lihat saat itu.

      Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

      1. Faktor predisposisi, faktor faktor ini mencakup tentang pengetahuan dan sikap seseorang terhadap sebuah rangsangan atau stimulus yang ia dapatkan.
      2. Faktor pemungkin, faktor faktor ini mencakup ketersedian sarana dan prasarana atau fasilitas sebagai penunjang terjadinya sebuah perilaku yang terjadi pada seseorang tersebut.
      3. Faktor penguat , Faktor-faktor penguat ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku dari peran role dari seseorang yang membuatnya menirukan apa yang mereka lakukan semuanya.

      Wednesday, November 7, 2018

      Pengertian Cloud Computing, karakteristik serta kelebihan dan kekurangannya

      Cloud Computing (Komputasi Awan). Cloud computing. Sebagai satu trend teknologi yang masih terus dikembangkan dalam penelitian oleh para praktisi ICT, teknologi cloud computing dihadirkan sebagai upaya untuk memungkinkan akses sumber daya dan aplikasi dari mana saja melalui jaringan Internet, sehingga keterbatasan pemanfaatan infrastruktur ICT yang sebelumnya ada dapat diatasi. Berikut adalah penjelasan seputar Pengertian Cloud Computing, karakteristik serta kelebihan dan kekurangannya.

      Pengertian Cloud Computing, karakteristik serta kelebihan dan kekurangannya

      Definisi Clud Computing

      NIST mendefiniskan Clud Computing sebagai sebuah model untuk kenyamanan, akses jaringan on-demand untuk menyatukan pengaturan konfigurasi sumber daya komputasi (seperti, jaringan, server, media penyimpanan, aplikasi, dan layanan) yang dapat dengan cepat ditetapkan dan dirilis dengan usaha manajemen yang minimal atau interaksi dengan penyedia layanan.

      Karakteristik Cloud Computing

        • Resource Pooling Sumber daya komputasi (storage, CPU, memory, network bandwidth, dsb.) yang dikumpulkan oleh penyedia layanan (service provider) untuk memenuhi kebutuhan banyak pelanggan (service consumers) dengan model multi-tenant. Sumber daya komputasi ini bisa berupa sumber daya fisik ataupun virtual dan juga bisa dipakai secara dinamis oleh para pelanggan untuk mencukupi kebutuhannya.
        • Broad Network Access Kapabilitas layanan dari cloud provider tersedia lewat jaringan dan bisa diakses oleh berbagai jenis perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, workstation, dsb.
        • Measured Service Tersedia layanan untuk mengoptimasi dan memonitor layanan yang dipakai secara otomatis. Dengan monitoring sistem ini, kita bisa melihat berapa resources komputasi yang telah dipakai, seperti: bandwidth, storage, processing, jumlah pengguna aktif, dsb. Layanan monitoring ini sebagai bentuk transparansi antara cloud provider dan cloud consumer.
        • Rapid Elasticity Kapabilitas dari layanan cloud provider bisa dipakai oleh cloud consumer secara dinamis berdasarkan kebutuhan. Cloud consumer bisa menaikkan atau menurunkan kapasitas layanan. Kapasitas layanan yang disediakan ini biasanya tidak terbatas, dan service consumer bisa dengan bebas dan mudah memilih kapasitas yang diinginkan setiap saat.
        • Self Service Cloud Consumer bisa mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yang ingin dipakai melalui sebuah sistem, tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak cloud provider. Konfigurasi layanan yang dipilih ini harus tersedia segera dan saat itu juga secara otomatis.

          Kelebihan Cloud Computing

          1. Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
          2. Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
          3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
          4. Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
          5. Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.

          Kekurangan Cloud Computing

          1. Hal penting dalam cloud computing adalah koneksi internet, diperlukan bandwith yang memadai dan stabil agar cloud computing berjalan dengan baik. Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban.
          2. Perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing.
          3. Jika server penyedia layana rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.

          Pengertian Pluralisme agama dan Tujuannya

          Pengertian Pluralisme agama dan Tujuannya. Pluralisme agama didasarkan pada satu asumsi bahwa semua agama jalan yang sama-sama menuju Tuhan yang sama. Jadi menurut paham ini semua agama adalah jalan yang bebeda-beda menuju Tuhan yang sama. Yang melatar belakangi kemunculan pluralisme memang tidak terlalu jauh membahas tentang keanekaragaman dan konflik internal agama.

          Defnisi Pluralisme agama

          Pengertian Pluralisme agama adalah suatu paham yang mengabarkan bahwa semua agama sama. kebenaran setiap agama relativ. Dalam paham Pluralisme setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa agamanya yang benar sedangkan agama yang lain salah.

          Pada 28 Juli 2005 Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan Fatwa melarang paham pluralisme dalam agama Islam. Dalam Fatwa tersebut. Pluralisme didefiniskan sebagai "Suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga".

          Pluralisme agama adalah suatu sikap membangun tidak saja kesadaran normatif teologis tetapi juga kesadaran sosial, di mana kita hidup di tengah masyarakat yang plural dari segi agama, budaya, etnis, dan berbagai keragaman sosial lainnya. Selain itu, pluralisme agama juga harus dipahami sebagai pertalian sejati dalam kebhinekaan.

          Secara umum pluralisme agama merupakan sunnatullah yang tidak akan bisa dirubah atau diingkari. Karenanya pluralisme harus diamalkan berupa sikap saling mengerti, memahami, dan menghormati antar umat beragama guna tercapainya kerukunan umat beragama dan terjalin pertalian sejati kebhinekaan.

          Seperti dikutip dari wikipedai. Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang mempunyai makna yang luas, berkaitan dengan penerimaan terhadap agama-agama yang berbeda, dan dipergunakan dalam cara yang berlain-lainan pula:
          • Sebagai pandangan dunia yang menyatakan bahwa agama seseorang bukanlah sumber satu-satunya yang eksklusif bagi kebenaran, dan dengan demikian di dalam agama-agama lain pun dapat ditemukan, setidak-tidaknya, suatu kebenaran dan nilai-nilai yang benar.
          • Sebagai penerimaan atas konsep bahwa dua atau lebih agama yang sama-sama memiliki klaim-klaim kebenaran yang eksklusif sama-sama sahih. Pendapat ini seringkali menekankan aspek-aspek bersama yang terdapat dalam agama-agama.
          • Kadang-kadang juga digunakan sebagai sinonim untuk ekumenisme, yakni upaya untuk mempromosikan suatu tingkat kesatuan, kerja sama, dan pemahaman yang lebih baik antar agama-agama atau berbagai denominasi dalam satu agama.
          • Dan sebagai sinonim untuk toleransi agama, yang merupakan prasyarat untuk koeksistensi harmonis antara berbagai pemeluk agama ataupun denominasi yang berbeda-beda.

          Menurut Nurcholis Madjid. Pluralisme agama dapat diambil melalui tiga sikap agama:
          1. Sikap eksklusif dalam melihat agama lain. Sikap ini memandang agama-agama lain adalah jalan yang salah. yang menyesatkan umat
          2. Sikap inklusif. Sikap ini memandang agama-agama lain adalah bentuk implisit agama kita.
          3. Sikap Pluralis. Sikap ini bisa terekspresikan dalam macam-macam rumusan misalnya agama-agama lain adalah jalan yang sama-sama sah untuk mencapai kebenaran yang sama. agama agama lain berbicara secara berbeda tetapi merupakan kebenaran yang sama sah atau setiap agama mengekspresikan bagian penting bagi sebuah kebenaran.

          Tujuan Pluralisme agama

          Menurut Nurcholis Madjid mengatakan bahwa pluralisme bertujuan mendekonstruksi absolutisme, menegaskan relativisme dan membumikan toleransi setiap perbedaan, heterogenitas dan kemajemukan bukan hanya dianggap sebagai fakta yang harus diakui, tetapi kemajemukan dilihat dan diperlakukan sebagai bentuk positivisme, bukan negativisme.

          Tujuan pluralisme agama adalah pluralisme sebagai alat untuk penyatu dan perekat suatu negara, baik itu dari golongan bawah, menengah maupun golongan atas. Di samping itu seorang pluralis yang mengusung pluralisme dengan cara-cara pluralisasinya harus mengakui dan menjaga adanya perbedaan, kemajemukan, dan heterogenitas ini untuk dijadikan hal yang bermanfaat.
          .

          Monday, November 5, 2018

          Pengertian Birokrasi serta Karaktersitik dan Asasnya

          Pengertian Birokrasi serta Karaktersitik dan Asasnya. Istilah birokrasi pertama kali dikemukakan oleh Martin Albrow untuk memberikan atribut terhadap istilah yang dipergunakan oleh seorang phsyiocrat Perancis Vincent de Gourney yang untuk pertama kalinya memakai istilah birokrasi dalam menguraikan sistem Pemerintahan Prusia di tahun 1745. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian birokrasi, Karekteristik birokrasi, dan Asas-Asas Birokrasi yang Baik.

          Definisi Birokrasi

          Secara epistimologis birokrasi berasal dari kata �bureau� yang berarti meja atau kantor dan kata �kratia� (cratein) yang berarti pemerintah. Pada mulanya, istilah ini digunakan untuk menunjuk pada suatu sistematika kegiatan kerja yang diatur atau diperintah oleh suatu kantor
          melalui kegiatan-kegiatan administrasi.

          Dalam bahasa sehari-hari birokrasi diartikan dalam konotasi yang tidak menyenangkan (red tape), kekakuan dan birokratis (pengurusan yang berbelit-belit). Pengertian yang demikian bukan terjadi begitu saja tetapi melalui proses yang cukup panjang dan dialami oleh banyak orang yang pernah berurusan dengan pejabat (birokrasi).

          Dikemukakan oleh �Max Weber� dalam buku �The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism� dan �The Theory of Social and Economic Organization�. Istilah Birokrasi berasal dari kata Legal_Rasional: �Legal� disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan �Rasional� karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.

          Menurut Sedarmayanti birokrasi merupakan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang dijalankan pegawai negeri berdasarkan peraturan perundang-undangan. Birokrasi adalah struktur organisasi digambarkan dengan hierarki yang pejabatnya diangkat atau ditunjuk, garis tanggung jawab dan kewenangannya diatur oleh peraturan yang diketahui (termasuk sebelumnya), dan justifikasi setiap keputusan membutuhkan referensi untuk mengetahui kebijakan yang pengesahannya ditentukan oleh pemberi mandat di luar struktur organisasi itu sendiri.

          Birokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan atau pengaturan yang dilakukan dari meja ke meja secara terpisah. Maksud dilakukannya peraturan dan pengambilan keputusan secara terpisah-pisah itu adalah untuk menghindarkan terjadinya subjektivitas keputusan dan pengawasan pada satu tangan. Demikian pula dalam hal pengangkatan pejabatnya tidak didasarkan kehendak penguasa, tetapi didasarkan persyaratan yang objektif, seperti pendidikan, keahlian, pengalaman, dan senioritas.


          Karekteristik Birokrasi

          1. Pembagian kerja
          2. Hirarki wewenang
          3. Program rasional
          4. Sistem Prosedur
          5. Sistem Aturan hak kewajiban
          6. Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal

          Asas-Asas Birokrasi yang Baik

          1. Mengikutsertakan semua masyarakat;
          2. Transparan dan bertanggung jawab;
          3. Efektif dan adil;
          4. Menjamin adanya supremasi hukum;
          5. Menjamin prioritas-prioritas politik, sosial dan ekonomi berdasarkan pada konsensus masyarakat;
          6. Memerhatikan kepentingan mereka yang paling miskin dan lemah dalam proses pengambilan keputusan, termasuk menyangkut alokasi sumber daya pembangunan.

          Sunday, November 4, 2018

          Pengertian Teori Organisasi Klasik

          Pengertian Teori Organisasi Klasik. Teori ini biasa disebut dengan �teori tradisional� atau disebut juga �teori mesin�. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.

          Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.

          Definisi Organisasi menurut Teori Klasik

          Istilah klasik dalam pengertian yang umum seringkali diartikan sebagai sesuatu yang secara tradisional telah diterima atau sesuatu yang telah sejak lama cukup mapan. Jika istilah ini dikaitkan dengan teori organisasi maka artinya kurang lebih adalah sebutan untuk suatu pemikiran tentang fenomena organisasi yang telah sejak lama mapan atau telah menjadi tradisi yang diterima dalam kajian tentang fenomena organisasi. Kesulitan yang ditemui jika istilah klasik diartikan seperti itu adalah sukarnya menemukan titik awal dari kajian tentang fenomena organisasi, mengingat sudah sejak sangat lama kajian tentang organisasi ini telah dilakukan, baik oleh para pemikir maupun para filsuf besar pada masa-masa silam.

          Organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi, dan tugas-tugasnya terspesialisasi. para teoritisi klasik menekankan pentingnya rantai perintah dan penggunaan disiplin, aturan dan supervisi ketat untuk mengubah organisasi-organisasi agar beroprasi lebih efisien.

          Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama.

          Teori organisasi klasik memiliki asumsi bahwa organisasi selalu memiliki susunan yang rasional dan logis, baik secara ekonomis maupun pencapaian efisiensi. Dengan kata lain, bagi teori organisasi klasik rasionalitas, efisiensi dan keuntungan ekonomis adalah tujuan organisasi. Sejalan dengan tujuan yang demikian, manusia juga diasumsikan bertingkah laku atau bertindak secara rasional pula. Jika manusia dipandang sebagai mahluk yang rasional maka maka akan mudah bagi pihak manajemen untuk mencapai kepentingannya, terutama peningkatan produktifitas melalui peningkatan upah dan insentif bagi pihak pekerja.

          Teori Organisasi Klasik memusatkan perhatiannya pada penciptaan suatu himpunan teknik-teknik yang rasional, yang diperlukan dalam mengembangkan baik struktur maupun proses dan juga mengarahkan suatu bentuk koordinasi yang mampu mengintegrasikan hubungan-hubungan antara bagian dari suatu organisasi.

          Teori Klasik sangat meyakini bahwa jika teknik dan pendekatan yang rasional dapat diwujudkan maka organisasi akan dapat berjalan lebih baik dalam pencapaian tujuan.

          Pusat perhatian utama bagi para pemikir teori organisasi klasik ini adalah organisasi yang bergerak dalam bidang bisnis. Hal ini dapat dipahami karena organisasi yang bergerak dalam bidang bisnis itu, selain mudah dipelajari juga mengharuskan adanya proses dan struktur yang rasional untuk mencapai efisiensi. suatu ciri yang selalu terlekat pada organisasi yang bergerak dalam bidang bisnis. Meskipun demikian, pada perkembangannya kemudian lingkupnya meluas pada semua tipe organisasi, tetapi tetap dengan esensi yang sama, yaitu menekankan segi rasionalitas dalam pelaksanaan kegiatan organisasi.


          Aliran Teori Klasik

          1. Teori Birokrasi dikembangkan dari ilmu sosiologi
          2. Teori Administrasi langsung dari praktek manajemen memusatkan aspek makro sebuah organisasi.
          3. Teori Manajemen Ilmiah langsung dari praktek manajemen memusatkan aspek mikro sebuah organisasi.

          Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan �Mesir, Cina & Romawi�.
          .

          Friday, November 2, 2018

          Pengertian Sertifikat Badan Usaha (SBU) Dan Syarat Pembuatannya

          Pengertian Sertifikat Badan Usaha (SBU) Dan Syarat Pembuatannya. SBU merupakan sertifikat badan usaha yaitu wujud registrasi sebagai tanda bukti pengakuan atas penetapan klasifikasi atau kualifikasi badan usaha. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Sertifikat Badan Usaha (SBU) dan Kegunaan Dan Syarat Pembuatannya.

          Pengertian Sertifikat Badan Usaha (SBU) Dan Syarat Pembuatannya


          Definisi Sertifikat Badan Usaha

          Sertifikat Badan Usaha (SBU) adalah Sertifikat yang dikeluarkan Badan Sertifikasi Ter-Akreditasi KADIN atau LPJK kepada perusahaan yang telah lulus SERTIFIKASI sebagai bukti perusahaan mampu melaksanakan pekerjaan pengadaan barang dan jasa sesuai Klasifikasi Bidang, Sub Bidang dan Kualifikasi yang tercantum dalam Sertifikat Badan Usaha.

          Sertifikat Badan Usaha (SBU) adalah bukti pengakuan formal terhadap kesesuaian klasifikasi dan kualifikasi atas kemampuan badan usaha dan untuk memperoleh SBU, badan usaha dapat mengajukan permohonan tertulis kepada Lembaga Sertifikasi Badan Usaha terakreditasi dengan memenuhi persyaratan administratif dan teknis. Pada saat mengajukan permohonan SBU, pihak badan usaha wajib menyebutkan klasifikasi usaha jasa penunjang yang akan dimohon kan pada surat permohonan.

          Kegunaan Sertifikat Badan Usaha

          Sertifikat berguna bagi perusahaan sebagai acuan untuk dapat mengikuti prakualifikasi tender/pelelangan pekerjaan pengadaan barang dan jasa di Instansi Pemerintah, BUMN atau proyek dilingkungan Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi di Indonesia.

          Sertifikat Badan Usaha (SBU) adalah merupakan prasyarat untuk mendapatkan SIUJK (surat izin usaha jasa konstruksi). SBU ini diperuntukan untuk badan usaha yang bergerak dijasa kostruksi, Jasa Konsultant Dan Jasa Pengawasan. Sertifikat badan usaha ini diterbitkan oleh Asosiasi yang terakreditasi dengan LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi) yang diakui pemerintah.

          Syarat Pembuatan Sertifikat Badan Usaha (SBU)

          1. Akta pendirian dan perubahan terakhir besrta SK kementerian Kehakiman
          2. Surat keterangan Domisili Perusahaan
          3. NPWP perusahaan
          4. Surat Keterangan Terdaftar (SKT) pajak dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP)
          5. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
          6. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
          7. KTP Dan NPWP Pengurus Perusahaan
          8. Pajak Tahun Terakhir (SPT Tahunan)
          9. Pajak 3 Bulan Terakhir (PPN, PPh Pasal 21, PPh Pasal 25)
          10. Neraca Akuntan Publik
          11. Pas Foto Penangung Jawab Perusahaan Berwarna Ukuran 3x4 (6 Lembar)
          12. Daftar Riwayat Hidup dan ijazah terakhir penangung jawab perusahaan