Friday, December 23, 2011

Model Pembelajaran Course Review Horey



Model pembelajaran berbasis PAIKEM dewasa ini mengalami Perkembangan yang cukup pesat. Selain karena faktor dorongan dari pemerintah (program sertivikasi), faktor internal terutama yang berasal dari siswa itu sendiri ikut menjadi pemicu bagi para Guru untuk lebih mengembangkan kompetensinya terutama dalam hal variasi model pembelajaran.
Sebagai media partner dunia pendidikan zonainfosemua.com berusaha menyajikan beberapa contoh model pembelajaran PAIKEM terkini seperti Example non Example, Talking Stick dan Think Pair Share. Dan pada kesempatan kali ini untuk menanggapi permintaan beberapa pembaca maka kami akan membahas tentang model pembelajaran PAIKEM terbaru yaitu “Course Review Horey”.
Model pembejaran Course Review Horey merupakan model pembelajaran yang berbasis PAIKEM dengan mengutamakan konsep rekreasi dan hiburan di dalamnya. Model pembelajaran Course Review Horey  sangat tepat digunakan terutama ketika materi pelajaran yang diberikan ke siswa memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Dengan menggunakan metode Course Review Horey maka siswa akan merasa lebih mudah memahami pelajaran sekaligus dapat melakukan evaluasi pembelajaran bersama-sama.
Langkah – langkah yang perlu dilakukan oleh Guru dalam menerapkan model pembelajaran Course Review Horey antara lain :
1.       Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.       Guru mendemonstrasikan materi / menyajikan materi
3.       Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
4.       Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
5.       Masing-masing kelompok harus memiliki yel-yel yang berbeda dengan kelompok lain
6.       Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak sesuai dengan jumlah kelompok yang ada, dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing.
7.       Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan. Kalau benar diisi tanda benar () dan salah diisi tanda silang (X)
8.       Siswa yang mendapat tanda () maka kelompok siswa tersebut bersama-sama menyanyikan yel-yel.
9.       Kelompok Siswa yang paling sering menyanyikan yel-yel berarti kelompok itulah pemenangnya.

Sumber Buku:
7 Tips Aplikasi PAIKEM, Metode dan Model-Model Mengajar, Coopertive learning Isjoni






Thursday, December 22, 2011

Situs Makam Tralaya: Sesepuh Wali Sanga..?


Bagi setiap kaum muslim pasti sudah tidak asing dengan istilah “Walisanga” yaitu merupakan kumpulan ulama yang terdiri dari 9 ulama besar yang menyebarkan agama islam di bumi Nusantara khususnya pulau Jawa. Dari sekumpulan ulama tersebut diyakini oleh beberapa kalangan bahwa Sunan Ampel merupakan pemimpin dari Walisanga. Peran Walisanga yang begitu besar dalam proses penyebaran Islam di Jawa ternyata menimbulkan pertanyaan bagi kaum sejarawan apakah Walisanga pemeluk agama islam pertama di tanah air?
Berdasarkan fakta sejarah ternyata sebelum Walisanga menyebarkan Islam di bumi Jawa, sudah banyak masyarakat Jawa yang memeluk agama Islam salah satunya yaitu bukti komplek makam Islam di Situs makam Tralaya Mojokerto. Komplek makam Tralaya diyakini keberadaannya sejak tahun 1368 masehi. Hal ini berdasarkan batu nisan pertama yang ditemukan di Trawulan yang bertarikh 1290 Saka (1368 Masehi). Tidak seperti makam islam pada umumnya, komplek makam Tralaya sangat kental dengan nuansa jawa seperti penggunaan angka tahun dengan huruf sansekerta dan batu nisan yang menyerupai Lingga & Yoni (kepercayaan Hindhu-Budha). 
Keterkaitan Walisanga dengan situs makam Tralaya diyakini para sejarawan mempunyai ikatan yang kuat. Dalam kompleks makam Tralaya terdapat makam Putri Champa yang dalam kitab Pararaton dijelaskan sebagai Bibi dari Sunan Ampel. Putri Champa merupakan selir Raja Majapahit yang berasal dari Indo Cina.
bersambung.....









Tuesday, December 20, 2011

Dampak Negatif Sertivikasi Guru



Program Sertivikasi Guru dari mulai tingkat SD sampai SMA yang digalakkan mempunyai ekspektasi besar terhadap kemajuan dunia pendidikan di tanah air. Dengan iming-iming kenaikan gaji dan tunjangan Guru yang terbilang Wah, diharapkan Guru dapat lebih professional dan lebih fokus dalam proses transformasi pengetahuan kepada peserta didik sehingga nantinya dapat menghasilkan output yang berkualitas juga.
Seperti yang sudah-sudah, praktek di lapangan justru berkata sebaliknya. Para guru terkesan hanya mengejar kompensasi yang dijanjikan, namun kualitas pendidikan tidak menjadi prioritas utama. Beberapa dampak negatif dari adanya sertivikasi antara lain:
1.       Anjuran penggunaan perangkat pembelajaran seperti Model Pembelajaran PAIKEM, RPP, Media, atau alat peraga pada proses pembelajaran di kelas jarang dilakukan para Guru, seperti biasa Guru hanya menggunakan model pembelajaran yang selalu sama dari tahun ke tahun yaitu Metode Ceramah.
2.       Anjuran mengajar selama 24 jam per minggu bagi Guru-guru sertivikasi memberikan tekanan hebat kepada Guru-guru Honorer. Banyak Guru honorer yang harus banting setir menjadi tukang sampah, kuli bangunan dll hanya karena jam mengajar mereka diambil oleh Guru sertivikasi yang kekurangan “jatah” mengajar.
3.       Kualitas pendidikan terus menurun karena para Guru mempunyai rasa khawatir yang besar bila  insentifnya tidak keluar dari kekhawatiran mereka terhadap kemajuan prestasi peserta didiknya.
Artikel ini hanya merupakan sedikit kritik dan saran bagi para Guru maupun pihak terkait. Program sertivikasi mempunyai konsep jangka panjang bagi kemajuan pendidikan, di tangan para Guru lah program ini dapat terus berlanjut atau harus berhenti di tengah jalan seperti yang sudah-sudah.
 







Saturday, October 15, 2011

Tips dan Kiat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa


Dalam realita pendidikan dewasa ini, acuan utama yang menjadi tolok ukur kemajuan suatu lembaga/institusi pendidikan adalah ketercapaian KKM (Kompetensi Ketuntasan Minimal). Besarnya nilai KKM suatu sekolah menjadi nilai tambah tersendiri demi peningkatan prestasi sekolah terlebih lagi bagi sekolah-sekolah yang mengejar “target” Sekolah Berstandar Internasional.
Problematika di lapangan menunjukkan bahwa untuk dapat meraih nilai KKM yang tinggi maka diperlukan upaya keras dari berbagai pihak termasuk dari Guru maupun Siswa itu sendiri. Arus pengaruh globalisasi dan kompleksitas gejolak sosial di masyarakat sekarang ini justru sebaliknya, memberikan dampak besar terhadap siswa karena menurunnya motivasi belajar yang diakibatkan dua factor tersebut di atas.
 Guru sebagai ujung tombak dari visi misi sekolah, harus mampu melihat kondisi yang demikian dan berusaha memberikan solusi dari rendahnya motivasi belajar yang dimiliki siswa. Tips atau kiat-kiat yang dapat dilakukan Guru dalam memotivasi siswa atau peserta didik terutama ketika di dalam kelas antara lain :
1.      Berikan waktu untuk berbicara (Sharing) kepada peserta didik dan jelaskan kepada mereka arti penting dan manfaat dari proses pembelajaran yang sedang mereka lakukan.
2.      Curahkan Perhatian penuh kepada peserta didik. Perhatikan perasaan peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung, jangan sampai ada peserta didik yang merasa tidak nyaman ketika mengikuti proses pembelajaran.
3.      Kelola kelas secara efektif. Usahakan agar peserta didik bisa membuat pilihan personal. Biarkan mereka memilih topic sendiri, tugas menulis, dan proyek riset sendiri.
4.      ciptakan pusat pembelajaran. Peserta didik belajar sendiri atau secara kolaboratif dengan peserta didik lainnya.
5.      bentuklah kelompok minat, bagilah peserta didik kedalam kelompok-kelompok minat dan biarkan mereka mengerjakan tugas riset yang relevan dengan minat mereka.

Sedikit tips ini semoga dapat bermanfaat dan mampu memberikan positif baik bagi guru maupun peserta didik.

Wednesday, September 28, 2011

Cooperative Learning dalam Pembelajaran IPS


Cooperative learning pada matapelajaran IPS untuk mengembangkan self-efficacy dan keterampilan sosial merupakan upaya inovatif yang didasari pada pemikiran Huberman. Dalam konteks ini seleksi kreatif merupakan pilihan-pilihan alternatif yang muncul sebagai pembaharuan dari kondisi pembelajaran IPS saat ini. Pilihan kreatif itu nampak seperti pada tabel di bawah ini

PEMBELAJARAN IPS
PILIHAN KREATIF
Transfer of knowledge
Cara berpikr, cara bertindak
Pengembangan ranah IQ (matematis-logis)
Intelegensi intrapersonal
Intelegensi interpersonal
Pendekatan ekspositori
Pendekatan kooperatif

Penilaian hasil 
-teknik tes
Penilaian proses dan hasil
-teknik tes
-teknik non tes (kinerja, produk, kooperatif, dan efikasi diri)

Atribut dari definisi Huberman tentang inovasi adalah pengorganisasian dan pemberdayaan sumberdaya dan materi dengan cara baru dan unik. Dalam konteks ini cooperative learning dikembangkan dengan mempertimbangkan heterogenitas anggota kelompok, mengembangkannya berdasarkan pendekatan konstruktivistik dan kontekstual, mengembangkan berbagai instrumen evaluasi meliputi tes dan non tes.
Atribut ketiga dari definisi Huberman tentang inovasi adalah pencapaian keberhasilan pada tingkat yang lebih tinggi. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang beraksentuasi pada lingkungan sosial. Proses interdependensi sosial, persuasi, pengalaman vikarius dalam pembelajaran kooperatif melalui proses regulasi diri atau regulasi kognitif memberikan konstribusi untuk mencapai hasil belajar. Hasil belajar itu meliputi akademik, keyakinan diri, dan keterampilan kooperatif. Pembelajaran kooperatif mencakup pencapaian kompetensi yang lebih luas jika dibandingkan dengan pembelajaran ekspositori.
Dalam pengimplementasian cooperative learning pada matapelajaran IPS untuk mengembangkan efikasi diri dan keterampilan sosial didasari pada konsep interdependensi sosial, kognitif sosial, belajar sosial, konstrukstivistik, dan kontekstual.
Proses penerimaan inovasi cooperative learning pada matapelajaran IPS untuk mengembangkan efikasi diri dan keterampilan sosial melalui tahap-tahap orientasi, asimilasi, dan akomodasi. Pada tahap orientasi sosialisasi ditujukan pada khalayak sasaran strategis yaitu anggota dan pengurus MGMP IPS. Tahap asimilasi diaksentuasikan pada penerapan inovasi dalam proses pembelajaran IPS. Penerapan itu merupakan aktualisasi dari action plan pembelajaran kooperatif yang telah disusun oleh MGMP IPS. Aktualisasi itu pada prinsipnya adalah mengembangkan keterampilan guru mengelola pembelajaran kooperatif. Tahap akomodasi diaksentuasikan pada proses evaluasi dan refleksi yang dilakukan oleh guru-guru IPS terhadap pembelajaran kooperatif yang diimplementasikannya.

sumber: Dr. Agus Suprijono M.Si

Thursday, August 25, 2011

Budaya "Jancuk" bagi Orang Surabaya: Satu Kata Berjuta Makna.


Kata umpatan biasanya bila diucapkan pasti dapat menimbulkan sakit hati, marah, bahkan juga bisa memicu terjadinya perkelahian. Dalam budaya orang Surabaya kata umpatan yang sering terdengar dan familiar di telinga kita yaitu kata “Jancuk”. Anehnya kata “Jancuk” tersebut dalam perkembangannya tidak hanya berfungsi sebagai bentuk luapan emosi atau amarah seseorang yang sedang terbawa dalam kondisi ego yang tinggi , namun kata “Jancuk” juga dapat berfungsi sebagai kata sapaan, kata keakraban dan lain sebagainya.
Istilah “Jancuk” bagi tradisi daerah lain di Jawa Timur tergolong sebagai kata-kata yang tidak pantas untuk diucapkan atau biasa disebut dengan “meso”. Daerah lain di luar Surabaya menganggap kata “Jancuk” sebagai pelanggaran terhadap nilai-nilai keagamaan sehingga dapat menimbulkan pebuatan dosa.
Budaya Surabaya justru sebaliknya, menganggap kata “Jancuk” sebagai kata yang mampu menghadirkan jutaan makna. Ketika seseorang sedang bergembira kata "Jancuk" juga tetap diucapkan contoh: "Jancuk nemu duwek rek lumayan iki" arti dalam bahasa Indonesia:"Jancuk saya menemukan uang, asyik..." ketika seseorang sedang marah kata "Jancuk" justru lebih terasa mantab untuk digunakan, contohnya: "Jancuk,.!!! Raimu gateli, awas kon yo" arti dalam bahasa Indonesia:"Jancuk..!!! kamu kurang ajar ya, tunggu pembalasanku", ketika seseorang bertemu teman baiknya, kata "Jancuk" juga tetap tidak boleh ketinggalan contohnya "Jancuk, nangdi ae kon.? gak tau ketok blas rek" arti dalam bahasa Indonesia:"Jancuk, kemana saja kamu? kita jarang ketemu ya."

Dari beberapa contoh di atas dapat kita lihat bahwa kata "Jancuk" dalam budaya orang Surabaya merupakan kata yang memiliki beragam fungsi dan kegunaan. kata "jancuk" tidak hanya menjadi kata umpatan tetapi lebih dari itu kata "Jancuk" sudah menjadi suatu bentuk identitas atau bisa dikatakan sebagai bahasa pergaulan bagi orang Surabaya. 

Thursday, August 18, 2011

Sejarah Indonesia: Negeri Terbaik di Mata Yang Maha Esa

Dalam perjalanan sejarah dunia, kita
mengenal beragam agama dari mulai Hindhu, Budha, Yahudi, Kristen, hingga agama
Islam. Dari sekian macam agama tidak satupun agama yang diturunkan atau berasal
dari bumi Indonesia. Mengapa agama tidak turun di Indonesia?? Ternyata dari
perjalanan sejarah bangsa kita, ada suatu hal yang menakjubkan yang menjadi “Kunci
Jawaban” dari pertanyaan ini yaitu bahwa bangsa kita sejak Zaman Pra-Aksara
merupakan bangsa yang Beradab, berbudaya dan berperikemanusiaan.
Agama hanya diturunkan kepada kaum,
golongan, bangsa atau Negara yang rusak, tidak beradab, atau tidak memiliki
nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai contoh agama Islam diturunkan pada kaum Baduwi
di Arab Saudi yang disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW. kaum Baduwi merupakan
kaum dengan latar belakang budaya yang dapat dikatakan menyimpang, wanita tidak
dihormati sebagai mestinya, judi dan minuman keras menjadi suatu tradisi,
melahirkan bayi wanita merupakan aib dan harus dibunuh, oleh karena itu Islam diturunkan
ditengah masyarakat Baduwi agar dapat merubah kehidupan kaum Baduwi ke jalan
yang diridhoi Tuhan YME.
Jauh sebelum Islam diturunkan, di Indonesia
berkembang suatu kepercayaan Animisme dan Dinamisme. Melihat kondisi demikian
seharusnya negeri kita juga merupakan bangsa yang tergolong “rusak”, namun
anehnya mengapa negeri kita tidak dipilih oleh Tuhan sebagai negeri lahirnya
Agama? Ternyata meskipun bangsa kita memiliki kepercayaan Animisme dan Dinamisme
namun kehidupan bangsa kita tergolong sebagai bangsa yang beradab. Bangsa kita
memiliki beberapa nilai-nilai kehidupan yang arif dan bijak seperti pentingnya
penghormatan kepada orang tua, ajaran Mo Limo/larangan melakukan 5 keburukan
yaitu Maen:Judi, Madon:Zina, Mendhem:Mabuk-mabukan, Maling:Mencuri,
Madhat:durhaka kepada orang tua serta toleransi dan rasa kekeluargaan yang
harus terus dilestarikan.
Dari sedikit gambaran di atas, mari kita
renungkan apa yang terjadi di negeri kita saat ini. Apakah kita tidak malu
kepada para nenek moyang kita..??? mereka yang dikatakan primitive dan belum
mengenal tulisan ternyata jauh lebih baik dari pada kita yang katanya
berperadaban modern. Bahkan sesama agama pun kita saling serang, sungguh
memalukan sebagai suatu bangsa yang Pancasilais. Marilah kita jaga  Bhinneka Tunggal Ika kita, jangan sampai ada
suatu orang atau bahkan golongan yang hendak merubahnya bahkan oleh ideology agama
sekalipun karena hanya itulah warisan terakhir dari nenek moyang kita.   

Wednesday, May 25, 2011

Tips Mengajar Pertama Kali Bagi Guru Pemula


Mengawali karir menjadi tenaga pengajar atau Guru merupakan suatu hal yang membanggakan, menyenangkan sekaligus menegangkan. Bila pada hari pertama anda berhasil mengajar dengan baik maka pastinya anda akan mendapat kesan yang baik pula dari teman sejawat anda atau pun dari siswa didik anda. namun apa yang terjadi bila hari pertama anda mengajar anda nervous, gugup sehingga melakukan hal-hal yang tidak anda inginkan..???  nah untuk menghindari hal-hal yang tidak anda inginkan tersebut, yang siap menghantui anda seumur hidup. zona info semua menghadirkan Tips Jitu Mengajar Pertama Kali Bagi Guru Pemula, langkah-langkah yang harus anda lakukan cukup sederhana antara lain :
  1. usahakan anda sarapan/makan pagi sebelum berangkat bekerja, hal ini sederhana namun penting dilakukan karena kondisi perut yang kosong akan membuat anda sulit berkonsentrasi maksimal disaat mengajar
  2. siapkan semua perlengkapan yang anda butuhkan, seperti buku pedoman, RPP, Silabus, dll hal ini penting dilakukan agar ketika anda mengajar tetap sesuai dengan program yang sudah anda tetapkan.
  3. ketika anda memasuki kelas, usahakan ucapkan salam dan melakukan absensi terlebih dahulu. karena dengan melakukan langkah ini anda akan dapat mengenal kondisi kelas dengan baik serta menimbulkan kesan yang baik pula pada siswa didik anda.
  4. perkenalkan diri anda (nama, alamat dll) agar siswa didik anda merasa lebih dekat dengan anda dan tidak merasa anda sebagai orang asing.
  5. gunakan metode pembelajaran yang tepat ketika anda mengajar, dan usahakan sesekali memberikan sedikit jooke/humor kepada siswa didik anda agar mereka tidak merasa bosan.
  6. tutuplah proses belajar mengajar dengan baik, dan akhiri dengan salam dan senyum terkembang.
demikian  Tips Mengajar Pertama Kali Bagi Guru Pemula dari zona infosemua.com semoga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kita semua terutama bagi para guru pemula.


Tuesday, May 24, 2011

Tips Menjadi Orang Sukses



Semua orang hampir diseluruh dunia, ketika ditanya apa anda mau jadi orang sukses?? pasti jawabannya jelas ya. Namun ketika ditanya apa tips dan kiat anda agar menjadi orang sukses ?? statistic mengatakan 85% menjawab tidak tahu, 10% menjawab berusaha dan sisanya 5% menjawab pasrah. Nah sebelum Zona info semua memaparkan Tips menjadi Orang Sukses, kita sebaiknya belajar terlebih dahulu dari filosofi tentang kesuksesan dari berbagai tokoh antara lain :
·         Menurut Prof.Dr Leroy John dalam bukunya The Succes People mengatakan kesuksesan berawal dari mimpi dan kemauan untuk maju
·         Menurut filosofi china kesuksesan  membutuhkan perhitungan yang tepat, ibarat melempar ikan kecil untuk meraih ikan yang besar.
·         Menurut filosofi jawa kesuksesan adalah Jer Besuki Mawa Beya yang berarti suatu kesuksesan hanya dapat diraih dengan modal dan usaha.
·         Menurut filsafat islam, kesuksesan dapat diraih dengan usaha dan do`a

Dari filosofi tentang kesuksesan di atas dan beberapa cerita pengalaman dari beberapa kisah nyata narasumber orang sukses, dapat disimpulkan tips dan kiat yang dapat kita jalankan untuk menjadi The Next Succes Generation antara lain :
1.       Fokus pada bidang yang kita geluti (usahakan bidang yang anda kerjakan adalah yang anda kuasai dan anda sukai)
2.       Jangan pernah patah semangat untuk terus mencoba inovasi dan kreatifitas baru
3.       Bagi anda yang merasa tidak mempunyai modal, usahakan mencari mitra kerja yang dapat dipercaya dan mau bekerja keras
4.       Usahakan anda selalu berperilaku jujur dan disiplin tinggi.
5.       Hilangkan rasa malu dan gengsi karena perasaan seperti ini dapat merusak segala kreatifitas anda.
6.       Setelah langkah-langkah di atas sudah anda lakukan maka jangan lupa untuk berdoa, dan kesuksesan siap anda raih.




Thursday, April 14, 2011

Metode Numbered Heads Together



Metode pembelajaran PAIKEM berikutnya yang akan dikupas habis dalam rubrik ZonaInfosemua.Com kali ini yaitu Metode Numbered Heads Together. Pembelajaran dengan menggunakan metode Numbered Heads Together diawali dengan Numbering. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah kelompok sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep yang dipelajari. Jika jumlah peserta didik dalam satu kelas terdiri dari 40 orang dan terbagi menjadi 5 kelompok berdasarkan jumlah konsep yang dipelajari maka tiap kelompok terdiri 8 orang. Tiap-tiap orang dalam tiap-tiap kelompok diberi nomor 1-8.

Setelah kelompok terbentuk Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Berikan kesempatan pada tiap-tiap kelompok menemukan jawaban. pada kesempatan ini tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya "Heads Together" berdiskusi memikirkan jawaban atas pertanyaan dari Guru.

Langkah berikutnya adalah Guru memenggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Mereka diberi kesempatan memberi jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya dari Guru. hal itu dilakukan terus hingga semua peserta didik dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapat giliran memaparkan jawaban dari pertanyaan guru. berdasarkan jawaban-jawaban itu Guru dapat mengembangkan diskusi lebih mendalam, sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh.

Sumber: Agus Suprijono, 2009, Cooperative Learnng, Yogyakarta:Pustaka Pelajar








Metode Pembelajaran Think, Pair, Share


Buat para penggemar dan pembaca setia zonainfosemua.com sebelumnya, admin mohon maaf karena hampir dua bulan tidak ada artikel terbaru dari zonainfosemua. Hal ini bukanlah karena kesengajaan melainkan karena berbagai kesibukan dari admin sehingga website ini sedikit kurang diperhatikan. nah kali ini admin menghadirkan kembali artikel yang bertemakan pendidikan yaitu Metode Pembelajaran Think, Pair and Share.

Seperti kita ketahui dewasa ini, perkembangan dunia pendidikan yang cukup pesat membuat guru harus benar-benar pandai dalam mengembangkan kualitas diri maupun kompetensi yang dimiliki. Salah satunya yaitu mengembangkan model pembelajaran yang berbasis PAIKEM. Metode Pembelajaran Think pair Share merupakan salah satu metode yang cukup aktif dan inovatif untuk dikembangkan dalam proses belajar mengajar di kelas.

Seperti halnya namanya, metode ini mempunyai 3 pedoman dasar yaitu Thinking, Pairing and Sharing. secara garis besar langkah-langkah pelaksanaan dari metode Think, Pair Share adalah :
  1. Thinking : pembelajaran ini dimulai dengan Guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawabannya.
  2. Pairing : pada tahap ini Guru meminta peserta didik berpasang-pasangan. beri kesempatan pada pasangan-pasangan itu untuk berdiskusi. diharapkan diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkannya melalui intersubjektif dengan pasangannya.
  3. Sharing : dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengonstruksian pengetahuan secara integratif sehingga peserta didik dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang dipelajarinya.
Demikian uraian singkat dari metode Think Pair Share, Semoga dapat berguna dan bermanfaat terutama bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan kita. amin...

 Artikel Terkait :
Metode Example non Example, Metode Talking Stick, Metode ceramah, Model Pembelajaran.

 Sumber : Agus Suprijono, 2009, Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka pelajar









Monday, February 7, 2011

Pengertian Pembelajaran Konstektual / CTL (Contekstual Teaching and Learning)


Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep yang membantu Guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran konstektual merupakan prosedur pendidikan yang bertujuan membantu peserta didik memahami makna bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sendiri dalam lingkungan sosial dan budaya masyarakat.
Istilah lain yang dikenal untuk pembelajaran konstektual yaitu Experiental Learning, real word education, dan learned center instruction. Secara garis besar asumsi pembelajaran tersebut adalah:
  1. belajar yang baik adalah jika peserta didik terlibat secara pribadi dalam pengalaman belajarnya
  2. pengetahuan harus ditemukan peserta didik sendiri agar mereka memiliki arti atau dapat membuat distingsi berbagai perilaku yang mereka pelajari
  3. peserta didik harus memiliki komitmen terhadap belajar dalam keadaan paling tinggi dan berusaha secara aktif untuk mencapainya dalam kerangka kerja tertentu
Pembelajaran Kontekstual atau CTL juga mempunyai beberapa prinsip utama dalam penerapan dan aplikasinya antara lain:
  1. Saling ketergantungan : merumuskan bahwa kehidupan ini sebagai sebuah sebuah system yang antara bagian satu dengan yang lain saling berkaitan.
  2. Diferensiasi : merujuk pada entitas-entitas yang beraneka ragam pada kehidupan sehari-hari
  3. Pengaturan Diri : prinsip ini mendorong pentingnya peserta didik mengeluarkan seluruh potensi yang dimilikinya.
Daftar rujukan:
Agus Suprijono.2009.Cooperative learning.yogyakarta:pustaka pelajar