Monday, December 7, 2015

Konsep Kelompok Sosial Budaya

Baiklah sobat, kali ini kita akan membahas mengenai Konsep Kelompok Sosial Budaya, konsep ini sendiri terdiri dari 4 bagian, langsung saja kita masuk ke dalam pembahasannya.

KONSEP KELOMPOK SOSIAL BUDAYA

Kelompok sosial budaya adalah lingkungan hidup sosial budaya yang memiliki bentuk, cara hidup, dan tujuan tertentu. Dalam definisi tersebut, dapat ditulis 4 (empat) unsur utama konsep kelompok sosial budaya, atas dasar mana muncul beragam tipe kelompok sosial budaya.

Keempat unsur utama tersebut adalah:
  1. Lingkungan sosial budaya,
  2. Bentuk sosial budaya
  3. Cara hidup sosial budaya
  4. Tujuan sosial budaya


1. Lingkungan Sosial Budaya

Lingkungan sosial budaya adalah sejumlah manusia yang hidu berkelompok dan saling berinteraksi secara teratur guna memenuhi kepentingan bersama. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena dibekali dengan budaya. Agar manusia dan budayanya itu dapat berkembang dengan sempurna, dia harus hidup bersama dengan manusia lain, yang disebut dengan hidup bermasyarakat (makhluk sosial).


Hidup bermasyarakat merupakan cara memfungsikan budaya dengan berinteraksi secara teratur antara sesamanya, sehingga kepentingan bersama dapat terpenuhi secara wajar dan sempurna. Keteraturan ini tercipta karena masing-masing dari mereka mempunyai persepsi penilaian yang sama terhadap diri dan kebutuhan yang mereka kehendaki. Dengan demikian, mereka mempunyai nilai kemanusiaan yang sama dan saling menghargai.

2. Bentuk Sosial Budaya

Bentuk sosial budaya maksudnya setiap kelompok sosial budaya mempunyai batas- batas yang telah ditentukan berdasarkan tipe kelompok, yang membedakannya dengan kelompok yang lain. Tipe kelompok tradisional alamiah dan paling modern. Tipe kelompok tradisional alamiah didasarkan pada kesatuan geografis, ikatan perkawinan dan hubungan darah, sedangkan tipe kelompok modern didasarkan pada kepentingan yang sama dan keahlian profesional.

Dengan demikian ada 4 (empat) macam tipe kelompok sosial budaya:
  1. Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan kesatuan geografis, seperti desa, kota daerah aliran sungai, daerah pantai dan daerah pegunungan.
  2. Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan ikatan perkawinan dan hubungan darah, seperti keluarga dan keluarga besar. [Baca juga : Konsep dan Fungsi Keluarga]
  3. Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan kepentingan yang sama seperti Koperasi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Yayasan.
  4. Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan keahlian profesional, seperti kelompok profesi dan kelompok pengusaha.


Tipe kelompok sosial budaya modern yang berdasarkan kepentingan yang sama dan berdasarkan keahlian profesional berhimpun dalam organisasi kemasyarakatan yang dibentuk dengan Anggaran Dasar, diketahui dan/atau diakui oleh masyarakat luas atau pemerintah. Dalam Anggaran Dasar ditetapkan asas, tujuan, dan jenis kegiatan organisasi mereka.

Tipe kelompok sosial budaya tradisional alamiah, seperti desa/kampung, Daerah Aliran Sungai (DAS), daerah pantai, darah pegunungan, keluarga, dan keluarga besar, tidak memerlukan Anggaran Dasar karena tipe kelompok sosial budaya tersebut telah mementingkan kehidupan atas dasar kesatuan tempat dan ikatan alamiah. Tempat dan ikatan alamiah yang sama itulah yang menyatukan mereka.

3. Cara Hidup Sosial Budaya

Cara hidup sosial budaya artinya sikap, perbuatan dan tujuan, serta cara pencapaiannya sudah dipolakan oleh organisasi kelompok dalam seperangkat tuntunan/pedoman tertulis yang disebut Anggaran Dasar dan Kode Etik. Syarat dan prosedur melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan mereka wajib dipatuhi dan disesuaikan dengan Anggaran Dasar dan Kode Etik. Semua anggota yang terikat pada organisasi mereka wajib mematuhi Anggaran Dasar dan Kode Etik mereka. Dalam ISBD, Kode Etik merupakan pandangan hidup kelompok sosial yang bersangkutan. Namun pada kelompok sosial budaya alamiah, pandangan hidup tidak dibuat dalam bentuk tertulis seperti Kode Etik, tetapi hidup dan berkembang secara alamiah dalam alam pikiran yang disebut “sistem nilai budaya”.

Sistem nilai budaya kemudian diwujudkan dalam bentuk gagasan dan perbuatan nyata yang sudah berpola. Gagasan dapat berupa rencana atau rancangan untuk berbuat atau mengerjakan sesuatu, sedangkan perbuatan nyata berupa kegiatan untuk menghasilkan suatu ciptaan atau produk budaya. Pola ciptaan atau produk budaya tersebut, bergantung pada keadaan di mana kelompok sosial itu hidup.

4. Tujuan Sosial Budaya

Setiap kelompok sosial budaya mempunyai tujuan tertentu. Tujuan tersebut telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Kode Etik kelompok sosial budaya. Pada kelompok sosial budaya tradisional alamiah, tujuan dapat diketahui melalui pola hidup mereka, antara lain pola hidup keluarga, pola hidup desa petani, nelayan dan Daerah Aliran Sungai. Tujuan setiap kelompok sosial budaya berbeda antara satu dengan yang lain, sesuai dengan tipe kelompok sosial budaya masing-masing.

Atas dasar tersebut, maka tujuan sosial budaya pada dasarnya dapat dibedakan dan diklasifikasikan sebagai berikut.
  • Membentuk dan memelihara persatuan dan kesatuan bersama secara tertib dan damai serta sejahtera dalam wadah kesatuan geografis, seperti komunitas desa, komunitas kota, dan komunitas Daerah Aliran Sungai.
  • Membentuk dan memelihara kehidupan rumah tangga bahagia lahir dan batin dalam wadah ikatan perkawinan dan hubungan darah, seperti keluarga dan keluarga besar.
  • Mewujudkan kesejahteraan umum serta menghapuskan kemiskinan, membasmi penyakit masyarakat, dan mencegah tindakan tidak manusiawi dalam wadah kepentingan yang sama, seperti Koperasi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan Yayasan.
  • Melayani kepentingan klien atau konsumen berdasarkan keahlian profesional dalam wadah organisasi profesi, seperti kelompok profesi iptek dan kelompok pengusaha.



Inilah akhir dari artikel kali ini yang berjudul Konsep Kelompok Sosial Budaya, semoga dapat berguna bagi sobat semua dan menambah pengetahuan teman-teman. J

0 comments:

Post a Comment